Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/14624
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorLubis, Zulkarnain-
dc.contributor.authorNamohaji, Dana Hendrawan-
dc.contributor.authorMargolang, Indra Gunawan-
dc.contributor.authorPrayogo, Muhammad Agung-
dc.contributor.authorWahyudi, Dandi-
dc.contributor.authorNurwala, Lulu-
dc.contributor.authorHasibuan, Putra Akhiruddin-
dc.contributor.authorBatubara, Ichvan Syahdani-
dc.contributor.authorNPM;178210123-
dc.date.accessioned2021-06-07T01:44:00Z-
dc.date.available2021-06-07T01:44:00Z-
dc.date.issued2020-09-11-
dc.identifier.urihttp://repository.uma.ac.id/handle/123456789/14624-
dc.description75 Hlmen_US
dc.description.abstract1. Kebun entres terdiri atas klon-klon unggul yang sudah dianjurkan sebagai bahan tanam untuk pertanaman komersial. Bibit untuk kebun kayu okulasi berasal dari perbanyakan okulasi. 2. Pemberian pupuk pada tanaman karet bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan dan meningkatkan produksi getah. Pemberian pupuk diketahui mampu meningkatkan produksi getah karet 10 hingga 33%. Pemupukan tanaman karet dilakukan sejak penanaman bibit hingga tanaman berumur 20 tahun. 3. Biji karet yang akan dikecambahkan dipilih yang masih segar baru jatuh dari pohon atau maksimal 4 hari setelah jatuh. Pengamatan bisa dilakukan dengan membelah biji karet dan memperhatikan warna daging bijinya. 4. Dalam kegiatan okulasi yang menggabungkan sifat unggul dari kedua klon dalam satu individu, maka diperlukan kompatibilitas dari kedua batang tanaman karet. 5. Penyulaman/ penyisipan Penyulaman merupakan kegiatan penggantian tanaman yang mati atau terhambat pertumbuhannya dengan tanaman yang baru. 6. Pengendalian gulma di perkebunan karet menggunakan tiga teknik yaitu secara manual (mekanis), kultur teknis, dan khemis. 7. Waktu yang baik untuk melakukan penyadapan adalah saat kondisi Turgor masih tinggi yaitu pada pagi hari tepatnya pukul 05:45, sesuai dengan waktu daerah masing-masing. Pengumpulan latek di mulai pukul 12.00 wib disitu para penderes mengumpulkan hasil lates kedalam ember dan pada pukul 14.00 para penderes/ penyadap pergi kegudang untuk menimbangkan hasil latek yang mereka peroleh dari pagi , setelah lates di timbang baru lateks di cek berapa kandungan air yang terdapat pada emkaret murni. 8. Kelapa sawit (Eloeis guineensis Jacq) merupakan tumbuhan tropis yang diperkirakan berasal dari Nigeria (Afrika Barat) karena pertama kali ditemukan di hutan belantara negara tersebut.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.relation.ispartofseriesNPM;178210044-
dc.relation.ispartofseriesNPM;178210024-
dc.relation.ispartofseriesNPM;178210010-
dc.relation.ispartofseriesNPM;178210081-
dc.relation.ispartofseriesNPM;178210091-
dc.relation.ispartofseriesNPM;178210103-
dc.subjectperusahaan perkebunanen_US
dc.subjectaspek lingkunganen_US
dc.subjecttanaman belum menghasilkanen_US
dc.subjectpenyulamanen_US
dc.subjectpengendalian gulmaen_US
dc.subjectpengendalian hamaen_US
dc.subjecttanaman menghasilkanen_US
dc.titleLaporan Praktek Kerja Lapangan di Balai Penelitian Sungei Putihen_US
dc.title.alternativeField Work Practice Report at Sungei Putih Research Instituteen_US
dc.typeWorking Paperen_US
Appears in Collections:Laporan Kerja Praktik (LKP)



Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.