Laporan Praktek Kerja Lapangan Restorasi Hutan Lahan Bekas Konstruksi di Sumatra Rainforest Institute (SRI) pada Project Sarulla Operations Limited

Abstract

Restorasi merupakan upaya memperbaiki atau memulihkan kondisi lahan yang rusak dengan membentuk struktur dan fungsinya sesuai (Mendekati) dengan kondisi awal. Restorasai dilakukan pada lahan-lahan bekas tambang mineral (nikel, batu bara, timah,emas/ tembaga, bauxite, granit), oli dan gas, bekas bakaran, bekas perambahan, bekas perumahan, karena tsunami/ gempa. Tahapan dalam restorasi hutan di daerah SOL yaitu menganalisis kandungan tanah di area konstruksi semertara, menganalisis vegetasi lahan dan menganalisis diversitas dan dominasi herpetofauna, pembibitan, rancangan teknis (pelubangan), penanaman, monitoring dan evaluasi. Dari tahap- tahap tersebut di peroleh data bahwa tanah memiliki pH 5,1 dan kandungan organik hanya sebesar 1,5 % sehingga perlu diberi perlakuan. Berdasarkan hasil analisa vegetasi maka di peroleh data bahwa ada 14 jenis tumbuhan yang perlu di tanam di daerah restorasi dengan jumlah 27.610 bibit pada lahan seluas 25.1 hektar. Pada saat ini tahap proses restorasi sudah mencapai tahap pembibitan. 14 jenis tumbuhan yang dibibitkan diambil dari hutan dengan metode transpalanting, bibit yang diambil daunnya dipangkas dan akar tumbuhan di potong, lalu direndam dengan hormon auxin selama 30 menit, lalu ditanam di dalam media yang telah di siram dengan larutan fungisida dan disungkup selama kurang lebih selama 1 bulan.