Analisa Efektivitas Udara Panas Pada Aliran Silang Dengan Menggunakan Alat Penukar Kalor Untuk Pengering Produk Buah Kopi

Abstract

Bahan Penelitian ini mengenai pengering buah kopi dengan menggunakan sistem aliran silang yang bertujuan untuk menggatasi masalah pada musim hujan dengan menggukan alat penukar kalor aliran silang agar membantu para petani dalam menggeringkan kopi. Alat penukar kalor mampu memindahkan fluida panas proses perpindahan udara panas secara langsung, dimana fluida dipanaskan terlebih dahulu bercampur dengan (pemanasnya ada tanpa) dalam sebuah bejana dimana fluida pemanasnya tidak terhubung langsung dengan pemanasnya. Pemanasan udara yang dilakukan sangatlah baik hal ini dapat di lihat dari grafik perpindahan panas di mana semakin banyak suhu yang bertambah maka akan semakin tinggi pula Q yang di hasilkan Oleh pipa aliran silang. Dari hasil penggujian alat ini dapat dikatakan perpindahan panas pada pipa aliran silang berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Akan tetapi lata ini tidak mampu menggikat panasnya itu terlihat dari Q aktual yang menurun dari 1057 sampai ke 900 dan kecepatan perpindah panas 0.021 m ⁄s dan juga efekitivitas yang di dapatkan hanya 42 % dari yang seharusnya 60 % untuk memenuhi kebutahan pasar dalam negeri menurut SNI. Materials This research is about drying coffee cherries using a cross-flow system which aims to overcome the problem in the rainy season by using a crossflow heat exchanger to help farmers dry coffee. The heat exchanger is able to transfer the hot fluid in the hot air transfer process directly, where the heated fluid first mixes with (the heater is without) in a vessel where the heating fluid is not directly connected to the heater. The heating of the air is very good, this can be seen from the heat transfer graph where the more the temperature increases, the higher the Q produced by the cross flow pipe. From the results of testing this tool, it can be said that the heat transfer in the cross flow pipe runs as expected. However, this lata is not able to absorb the heat, it can be seen from the actual Q which decreases from 1057 to 900 and the heat transfer speed is 0.021 M⁄s and also the effectiveness obtained is only 42% from what should be 60% to meet the needs of the domestic market according to SNI.