Analisis Geometrik Jalan Bulusema Kabupaten Aceh Singkil

Abstract

Perencanaan geometrik jalan merupakan bagian dari perencanaan jalan yang dititik beratkan pada perencanaan bentuk fisik sehingga dapat memenuhi sebagai fungsi jalan yaitu memberikan pelayanan yang optimum pada arus lalu lintas dan sebagai akses rumah - kerumah. Disamping dari pada itu perencanaan geometric jalan juga untuk memberikan insfrastruktur yang aman, efesiensi, pelayanan arus lalulintas dan memaksimalkan tingkat penggunaan biaya/pelaksanaan ruang bentuk dan ukuran jalan dikatakan baik jika dapat memberikan rasa aman dan nyaman terhadap pemakai jalan. Penelitian bertujuan menganalisis apakah tikungan bulusema kabupaten aceh singkil memenuhi standart perencanaan yang telah disyaratkan oleh pedoman modul 3 Bina Marga 2017 disamping ruas tikungan jalan sering mengalami kecelakaan lalulintas dan adapun metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode Bina Marga .Dari hasil analisa data yang dilakukan bahwa, kondisi eksisting tikungan bulusema masih belum memenuhi syarat Bina Marga . Kondisi eksisting jari-jari tikungan terlalu kecil, bentuk tikungan tajam (berjari-jari kecil), yaitu kurang dari Rmin = 50 m yang dimana disyaratkan oleh Bina Marga untuk jalan Arteri (Jalan Nasional) sehingga tidak memenuhi kecepatan minimal 40 km/jam. Tikungan superelevasi dan panjang lengkung horizontalnya, masih belum memenuhi standar berlaku. Evaluasi tikungan dengan redesign tikungan, dan hasilnya karakteristik eksisting tikungan lebih cocok pada bentuk S-C-S dan tikungan tidak cocok pada bentuk SS dan FCS. Dengan kondisi geometric jalan seperti ini dapat menyebabkan ketidakamanan dan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan. Road geometric planning is a part of road planning that focuses on physical form planning so that it can fulfill as a road function, namely providing optimum service to traffic flow and as home-to-house access. Apart from that, the road geometric planning is also to provide a safe infrastructure, efficiency, traffic flow services and maximize the level of cost use / implementation of space, the shape and size of the road is said to be good if it can provide a sense of safety and comfort to road users. The research aims to analyze whether the Bulusema bend in Aceh Singkil Regency meets the planning standards required by the 2017 Bina Marga Module 3 guidelines in addition to road bends that often experience traffic accidents and the method used in this study is the Bina Marga method. From the results of data analysis, the existing condition of the Bulusema bend still does not meet the requirements of DGH. The existing condition of the bend radius is too small, the shape of the bend is sharp (small radius), which is less than Rmin = 50 m which is required by Bina Marga for Arterial roads (National Roads) so that it does not meet the minimum speed of 40 km / hour. Superelevation bends and horizontal curvatures, still do not meet the applicable standards. Evaluation of bends with bend redesign, and the result is that the existing characteristics of bends are more suitable for S-C-S shapes and bends are not suitable for S-S and FCS forms. The geometric conditions of this road can cause inconvenience and inconvenience to road users.