Tinjauan Yuridis Pemutusan Hubungan Kerja Sama secara Sepihak antara PT. Smarco Mandiri Sukses dengan PT. DEL Indonesia (Studi Putusan No.268/Pdt.G/2016/PN.Mdn)

Abstract

Perjanjian Kerja Bersama adalah perjanjian yang diadakan antara pihak penyedia jasa dan penerima jasa yaitu dalam hal ini perjanjian kerja sama yang terjadi antara penyedia jasa Sekuriti yang disediakan oleh PT. D.E.L Indonesia kepada PT. Smarco Mandiri Sukses. Jika terjadi pertentangan dengan kontrak kerjasama maka perjanjian kerja tersebut dinyatakan batal demi hukum dan yang berlaku adalah ketentuan dalam kontrak kerja sama (Pasal 127 dan 128 Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana hak dan kewajiban dalam perjanjian kerja sama antara PT. Smarco Mandiri Sukses dengan PT. D.E.L Indonesia pada Putusan No. 268/Pdt.G/2016/PN.Mdn dan bagaimana akibat hukum terhadap pemutusan hubungan kerja sama secara sepihak antara PT. Smarco Mandiri Sukses dengan PT. D.E.L Indonesia dan akibat hukum bagi karyawan pada Putusan No. 268/Pdt.G/2016/PN.Mdn. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu dengan melakukan penelitian terhadap berbagai sumber bacaan yaitu buku-buku, majalah hukum, pendapat para sarjana, peraturan undang-undang dan juga bahan-bahan kuliah. Penelitian lapangan (Field Research) yaitu penulis langsung melakukan studi pada Pengadilan Negeri Medan dengan mengambil kasus yang berhubungan dengan judul yaitu tentang wanprestasi dan Pemutusan perjanjian kerja sama sepihak yaitu Putusan No:268/Pdt.G/2016/ PN.Mdn. Hasil penelitian adalah Hak dan kewajiban dalam perjanjian kerja bersama antara PT. Smarco Mandiri Sukses dan PT. D.E.L Indonesia adalah pihak PT. D.E.L Indonesia menyediakan pekerja untuk jasa pengamanan yaitu Security dengan jumlah yang sudah ditentukan dan menjaga keamanan diwilayah PT. Smarco Sukses Mandiri dan membuat laporan setiap hari terhadap pimpinan dari PT. Smarco Sukses Mandiri, dan juga pengawas dari PT. D.E.L. Indonesia, sedangkan PT. Smarco Sukses Mandiri berkewajiban membayar upah para pekerja melalui PT. D.E.L. Indonesia sesuai dengan kesepakatan dalam perjanjian kerja sama yang sudah dibuat. Akibat hukum terhadap Pemutusan Hubungan Kerja Sama Sepihak Antara PT. Smarco Mandiri Sukses dan PT. D.E.L Indonesia pada Putusan No. 268/Pdt.G/2016/PN.Mdn yaitu PT. D.E.L Indonesia mengalami kerugian kerugian materil sebesar Rp 432.000.000,- (Empat Ratus Tiga Puluh Dua juta rupiah) untuk biaya gaji para pekerja yang bekerja sebagai security di PT. Smarco Mandiri Sukses. Serta para karyawan PT. DEL yang bekerja di PT. Smarco Sukses Mandiri harus berhenti bekerja. Collective Bargaining Agreement is an agreement between the service provider and the service recipient, in this case the cooperation agreement that occurs between the security service providers provided by PT. D.E.L Indonesia to PT. Smarco Mandiri Sukses. If there is a conflict with the cooperation contract, the work agreement is declared null and void and what applies is the provisions in the cooperation contract (Articles 127 and 128 of Law No.13 of 2003 concerning Manpower. The problem in this research is how the rights and obligations in the cooperation agreement between PT. Smarco Mandiri Sukses with PT. D.E.L Indonesia in Decision No. 268 / Pdt.G / 2016 / PN.Mdn and how the legal consequences of the unilateral termination of the relationship between PT. Smarco Mandiri Sukses with PT. D.E.L Indonesia and the legal consequences for employees in Decision No. 268 / Pdt.G / 2016 / PN.Mdn. The research method used is library research (Library Research), namely by conducting research on various sources of reading, namely books, law magazines, scholars' opinions, statutory regulations and also lecture materials. Field research (Field Research), namely the author directly conducted a study at the Medan District Court by taking cases related to the title, namely about default and termination of unilateral cooperation agreements, namely Decision No: 268 / Pdt.G / 2016 / PN.Mdn. The result of the research is the rights and obligations in the collective labor agreement between PT. Smarco Mandiri Sukses and PT. D.E.L Indonesia is the party of PT. D.E.L Indonesia provides workers for security services, namely Security with a predetermined number and maintaining security in the area of PT. Smarco Sukses Mandiri and make daily reports to the leadership of PT. Smarco Sukses Mandiri, and also the supervisor of PT. D.E.L. Indonesia, while PT. Smarco Sukses Mandiri is obliged to pay the workers' wages through PT. D.E.L. Indonesia is in accordance with the agreement in the cooperation agreement that has been made. Legal consequences for the termination of the Unilateral Cooperation Relationship between PT. Smarco Mandiri Sukses and PT. D.E.L Indonesia in Decision No. 268 / Pdt.G / 2016 / PN.Mdn, namely PT. D.E.L Indonesia suffered material losses of Rp. 432,000,000 (Four Hundred Thirty Two million rupiah) for the salary costs of workers who work as security at PT. Smarco Mandiri Sukses. As well as employees of PT. DEL who worked at PT. Smarco Sukses Mandiri must stop working.