Hubungan Antara Pola Asuh Demokratis Dengan Prokrastinasi Pada Siswa Di Sma Negeri 5 Tanjung Balai

Abstract

Penelitan ini adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menguji dan mendapatkan data secara empiris mengenai Hubungan Antara Pola Asuh Demokratis dan Prokrastinasi. Sejalan dengan landasan teori, maka diajukan hipotesa yang berbunyi ada hubungan negatif antara pola asuh demokratis dengan prokrastinasi pada siswa. Subjek penelitian ini melibatkan 108 siswa di SMA Negeri 5 Tanjung Balai. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Penelitian ini menggunakan instrument skala Likert untuk skala pola asuh demokratis dan prokrastinasi. Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil terdapat hubungan negatif antara pola asuh demokratis dengan prokrastinasi. Hasil ini dibuktikan dengan koefisien korelasi, dimana rxy = 0.472 ; p = 0.000 < 0.05. Nilai koefisien determinasi (R square) dengan nilai 0.227. Dapat diartikan bahwa variabel pola asuh orang tua mempengaruhi prokrastinasi sebesar 22.7%, sedangkan sisanya 77,3% disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini, seperti fatigue (kelelahan fisik), keyakinan-keyakinan irasional, trait kepribadian, motivasi, batas waktu dan lingkungan. This research is a quantitative study that aims to test and obtain empirical data on the relationship between democratic parenting and procrastination. In line with the theoretical basis, a hypothesis is proposed which says there is a negative relationship between democratic parenting and procrastination in students. This study involved 108 students at SMA Negeri 5 Tanjung Balai as research subjects. The sample was taken by using total sampling technique. This study uses a Likert scale instrument for the scale of democratic parenting and procrastination. This result is evidenced by the correlation coefficient, rxy = 0.472; p = 0.000 <0.05. The coefficient of determination (R square) was 0.227. It can be interpreted that the variable parenting style affects procrastination by 22.7%, while the remaining 77.3% is caused by other factors not disclosed in this study, such as fatigue (physical fatigue), irrational beliefs, personality traits, motivation, time limit and environment.