Pola Komunikasi Konselor Dan Residen (Studi Fenomenologi Pola Komunikasi Konselor Dan Residen Di Lembaga Rehabilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Bhayangkara Indonesia Di Kota Medan)

Abstract

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk melihat bentuk pola komunikasi konselor dan residen dalam sudut pandang fenomenologi yang terjadi di dalam Lembaga Rehabilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Bhayangkara Indonesia di Kota Medan. Pola komunikasi yang efektif adalah yang dalam prosesnya komunikasi terjalin dua arah dan individu yang terlibat didalamnya mampu saling memaknai isi pesan dengan tujuan yang diharapkan. Penelitian ini diambil dari bentuk pengalaman residen saat melakukan komunikasi dengan konselor dan bagaimana keadaan sekitarnya mampu mempengaruhi pembentukan makna ketika komunikasi itu terjadi. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini telah dilakukan dengan cara mewawancarai responden dan informan maupun studi terhadap dokumen yang terkait. Pola komunikasi yang terjadi antara residen dengan konselor di Lembaga Rehabilitasi Pencegahan Penyalagunaan Narkoba Bhayangkara Indonesia di Kota Medan terbentuk dua arah secara sirkular dimana pada prosesnya baik komunikator dan komunikan yang terlibat mampu saling bertukar fungsi dan peran dalam menjalani komunikasi. Residen narkotika yang dilatar belakangi oleh berbagai alasan yang berbeda saat masuk ke dalam rehabilitasi membuat sistem blocking untuk menutup diri dari konselornya. Diketahui diakhir penelitian bahwasannya komunikasi dua arah yang terjadi, tidak lepas dari peranan self disclousure atau pengungkapan diri dari individu yang terlibat. The writing this thesis aims to know the form of communication patterns of counselors and residents from a phenomenological point of view that occurs in the Rehabilitation Institute for Drug Abuse in Bhayangkara Indonesia at Medan City. Effective communication patterns are known as two-way communication and the individuals who get involved are able to mutually interpret the contents with the main and expected goals. This study is taken from resident's experience when they communicating with counselors and how the surrounds condition can affects the formation of meaning when that communication occurs. To obtain data in this study, it has been done by interviewing respondents and informants and studies of related documents. The communication pattern that occurs between counselors and residents at the Rehabilitation Institute for Drug Abuse in Indonesia at Medan City forms a circular two-way communication patterns, where while in the process both of communicators and communicants involved are able to exchange functions and roles by chances. The narcotics resident who was motivated by various reasons when he entered rehabilitation created a blocking system to not opened himself off from his counselor. At the end of this study, it is known that two-way communication that happen between it cannot be separated from self-disclosure to open his ownself.