Pengaruh Temperatur Pirolisis Terhadap Nilai Kalor Bio Oil Dari Ampas Kelapa

Abstract

Pirolisis adalah proses pemanasan biomassa yang dalam prosesnya tanpa menggunakan oksigen. Ampas kelapa merupakan biomassa yang banyak dijumpai ditempat pasar-pasar dan pabrik pemerasan santan karena sejatinya santan merupakan kebutuhuan utama pada rumah makan-rumah makan dan juga kebutuhan rumah tangga disitu ampas kelapa sangat melimpah dan terbuang sia-sia dan belum dimanfaatkan menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis. Maka dari itu ampaskelapa kemudian nantinya akan digunakan sebagai bahan baku untuk proses pirolisis. Dalam proses penelitian ini pirolisis menggunakan ampas kelapa dengan variasi temperatur yaitu 250°C, 300°C, 350°C, dan 400°C ini untuk mengetahui massa, volume dan nilai kalor yang dihasilkan dari proses pirolisis ampas kelapa dengan massa ampas kelapa dan waktu pemanasan yaitu 2 kg massa ampas kelapa dengan waktu 2 jam pemanasan. Dan dalam, penelitian ini didapat bahwasanya untuk massa dan volume semakin temperatur dinaikkan maka hasil yang didapatkan semakin banyak, sedangkan pada nilai kalor yang mendapatkan nilai kalor tertinggi ialah pada temperatur 350°C yaitu 11397,06 kal/kg dan nilai kalor bawah yang tertinggi pada penelitian ini juga pada temperatur 350°C yaitu sebesar 8157,06 kal/kg. Untuk efisiensi thermal pada temperatur 250°C mendapatkan efisisiensi tertinggi yaitu sebesar 0,929% dibandingkan pada sampel 300°C yaitu 0.087%, 350°C yaitu 0,01%, dan 400°C yaitu 0,0181%. Pyrolysis is the process of heating biomass in the process without using oxygen. Coconut dregs are a biomass that is often found in markets and coconut milk press factories because coconut milk is actually a major necessity in restaurants and also household needs, where coconut dregs are very abundant and wasted and have not been utilized as a product of value. economical. Therefore, the sandpaper will then be used as a raw material for the pyrolysis process. In the process of this research, pyrolysis uses coconut dregs with temperature variations, namely 250 ° C, 300 ° C, 350 ° C, and 400 ° C to determine the mass, volume and calorific value resulting from the pyrolysis process of coconut dregs with coconut dregs mass and time. heating, namely 2 kg mass of coconut dregs with 2 hours of heating. And in this study, it was found that for the mass and volume the temperature is increased, the results obtained are more and more, while the heating value that gets the highest calorific value is at a temperature of 350 ° C which is 11397.06 cal / g and the lowest calorific value is the highest at 350 ° C. This research is also at a temperature of 350 ° C which is equal to 8157.06 cal / g. for thermal efficiency at a temperature of 250°C the highest efficiency is 0.929% compared to sample 300°C is 0.087%, 350°C is 0,01%, and 400°C is 0,0181%.