Analisi Hukum Terhadap Penumpang Pesawat Atas Keterlambatan Keberangkatan Penerbangan Domestik Di Bandara Internasional Kualanamu Deli Serdang

Abstract

Keterlambatan angkutan penerbangan apabila dikaitkan dengan perjanjian pengangkutan, maka pihak pengangkut tidak memenuhi kewajibannya secara baik dan benar atau dapat dikatakan telah melakukan wanprestasi. Dalam hal terjadinya wanprestasi seperti contoh di atas, maka pihak penumpang selaku pengguna jasa penerbangan telah dirugikan, baik kerugian materil dan immaterial. Apabila terjadi peristiwa atau kejadian yang menyebabkan kerugian bagi penumpang maka akan timbul tanggung jawab hukum dari pihak pengangkut untuk mengganti kerugian yang dialami penumpang. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis aturan hukum tentang maskapai penerbangan untuk pesawat penumpang di Indonesia, untuk menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya keterlambatan keberangkatan penumpang pesawat di Bandara Internasional Kualanamu Deli Serdang dan untuk menganalisis tanggung jawab maskapai penerbangan domestik terhadap penumpang pesawat yang mengalami keterlambatan keberangkatan di Bandara Internasional Kualanamu Deli Serdang. Aturan hukum tentang maskapai penerbangan untuk pesawat penumpang di Indonesia adalah Undang-Undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Undang-Undang No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dan Peraturan Menteri Perhubungan No. 89 Tahun 2015 tentang Penanganan Keterlambatan Pada Badan Usaha Angkutan Udara Niaga Berjadwal Di Indonesia dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 92 Tahun 2011 perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan No. 77 Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara. Faktor-faktor penyebab terjadinya keterlambatan keberangkatan di Bandara Internasional Kualanamu Deli Serdang adalah salah satunya faktor cuaca, dan masalah teknis pada pesawat tapi yang lebih sering di sebabkan karena cuaca apalagi kualanamu merupakan bandara hub (bandara pengumpul) dari beberapa bandara kecil dimana cuaca bisa berubah sewaktu-waktu dan itu merupakan hal yang sering terjadi di kualanamu. Tanggung jawab maskapai penerbangan domestik terhadap penumpang pesawat yang mengalami keterlambatan keberangkatan di Bandara Internasional Kualanamu Deli Serdang adalah dengan memberikan konpensasi dan ganti rugi yaitu berupa minuman ringan, makanan ringan dan makanan berat serta uang ganti rugi, tergantung jenis keterlambatan menurut kategorinya yaitu: Kategori 1, keterlambatan 30 sampai 60 menit, Kategori 2, keterlambatan 61 sampai 120 menit, Kategori 3, keterlambatan 121 sampai 180 menit, Kategori 4, keterlambatan 181 sampai 240 menit, Kategori 5, keterlambatan lebih dari 240 menit, Kategori 6, yaitu pembatalan penerbangan, maka maskapai penerbangan wajib mengalihkan ke penerbangan berikutnya atau mengembalikan seluruh biaya tiket (refund). Delay in flight transportation if it is related to the transportation agreement, then the carrier does not fulfill its obligations properly and correctly or it can be said that it has defaulted. In the event of a default like the example above, the passenger as the user of the flight service has been harmed, both material and immaterial. In the event of an event or events that cause loss to passengers, there will be legal responsibility on the part of the carrier to compensate for losses suffered by passengers. The purpose of this research is to analyze the legal rules regarding airlines for passenger aircraft in Indonesia, to analyze the factors that cause delays in the departure of aircraft passengers at Kualanamu Deli Serdang International Airport and to analyze the responsibility of domestic airlines towards aircraft passengers who experience delays in departure. at Kualanamu International Airport, Deli Serdang. The legal rule regarding airlines for passenger aircraft in Indonesia is Law No. 8 of 1999 concerning Consumer Protection, Law no. 1 of 2009 concerning Aviation and Regulation of the Minister of Transportation No. 89 of 2015 concerning Handling Delays in Scheduled Commercial Air Transport Business Entities in Indonesia and Regulation of the Minister of Transportation Number 92 of 2011 amending the Regulation of the Minister of Transportation No. 77 of 2011 concerning the Responsibility of Air Transport Carriers. The factors causing the delay in departure at Kualanamu Deli Serdang International Airport are one of the factors of weather, and technical problems on aircraft but which are more often caused by weather, especially Kuala Lumpur is the hub airport (collecting airport) of several small airports where the weather can change at any time -Time and it is a thing that often happens in Kuala Lumpur. The responsibility of domestic airlines to aircraft passengers who experience delays in departure at Kualanamu Deli Serdang International Airport is to provide compensation and compensation in the form of soft drinks, snacks and heavy meals as well as compensation, depending on the type of delay according to the category, namely: Category 1, 30 to 60 minutes delay, Category 2, 61 to 120 minutes delay, Category 3, 121 to 180 minutes delay, Category 4, 181 to 240 minutes delay, Category 5, more than 240 minutes delay, Category 6, namely flight cancellations, then the airline is obliged to divert to the next flight or refund all ticket costs.