Analisis Kebutuhan Armada Pengangkutan Sampah di Kota Medan

Abstract

Transportasi sampah yang menuju membawa sampah dari lokasi pemindahan atau dari sumber sampah secara langsung menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Pada Kecamatan Medan Baru ini terdapat kawasan pertokoan, perdagangan, pasar yaitu pusat pasar pringgan. yang menjadi alasan pembahasan angkutan sampah di Kota Medan khususnya Kecamatan Medan Baru untuk dijadikan salah satu studi kasus dalam penelitian. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sistem dan pola pengangkutan sampah, mengetahui kebutuhan armada pengangkutan sampah, dan mengetahui kebutuhan jumlah armada pengangkutan sampah pada tahun 2025.Metode yang digunakan yaitu Hauled Container System (HCS) digunakan untuk menganalisa armada pengangkutan sampah, Stationary Container System (SCS) digunakan untuk menganalisa armada pengangkutan sampah, Karakteristik Pola Armada Pengangkutan Sampah digunakan untuk mengetahui sistem pengangkutan dan pola pengumpulan sampah, Prediksi Timbulan Sampah digunakan untuk memprediksi volume timbulan sampah penduduk ditahun 2025. Kendaraan pengangkut sampah pada Kecamatan Medan Baru saat ini berjumlah 6 untuk tipper truck kapasitas 8m kubik untuk 2 ritasi/hari, untuk arm roll truck kapasitas 10m kubik yaitu 2 unit. Kendaraan pengangkut sampah yang dibutuhkan Kecamatan Medan Baru kondisi ideal dengan volume sampah yang dihasilkan 45,99 ton/hari adalah 6 unit untuk tipper truck kapasitas 8m kubik untuk 2 ritasi/hari dan 2 unit arm roll truck kapasitas 10m kubik untuk 2 ritasi/hari. Sedangkan kebutuhan kendaraan pengangkut sampah pada tahun 2025 dengan perkiraan timbulan sampah 55,04 ton/hari adalah 6 unit tipper truck ukuran 8m kubik untuk 2 ritasi/hari dan 4 unit arm roll truck untuk 2 ritasi/hari ukuran 10m kubik dengan 6 unit bak kontiner ukuran 10m kubik serta gerobak/becak sampah pada tahun 2025 berdasarkan prediksi dibutuhkan 77 unit. Garbage transportation that leads to carrying waste from the transfer location or from the waste source directly to the final disposal site (TPA). In Medan Baru Subdistrict, there are shopping, trade, and market areas, namely the Pringgan market center. which is the reason for the discussion of garbage transportation in Medan City, especially Medan Baru District, to be one of the case studies in research. The purpose of this study is to determine the system and pattern of waste transportation, to know the needs of a waste transportation fleet, and to determine the need for a waste transportation fleet in 2025. The method used is the Hauled Container System (HCS) which is used to analyze the waste transportation fleet, Stationary Container System ( SCS) is used to analyze the waste transportation fleet, the Characteristics of the Trash Fleet Pattern is used to determine the transportation system and waste collection patterns, the Prediction of Waste Generation is used to predict the volume of waste generation by the population in 2025. There are currently 6 garbage transport vehicles in Medan Baru District for tipper trucks. 8m cubic capacity for 2 ritation / day, for arm roll truck with 10m cubic capacity which is 2 units. The garbage transporting vehicles needed in Medan Baru District are ideal conditions with a volume of waste produced by 45.99 tons / day, which are 6 units for tipper trucks with a capacity of 8m cubic for 2 trips / day and 2 units of arm roll trucks with a capacity of 10m cubic for 2m 2 for 2ms. Meanwhile, the need for waste transport vehicles in 2025 with an estimated waste generation of 55.04 tonnes / day is 6 8m cubic tipper trucks for 2 trips / day and 4 arm roll trucks for 2 ritation / day 10m cubic size with 6 10m cubic container tank units. and trash carts / rickshaws by 2025, based on the prediction that 77 units will be needed.