Analisis Pendapatan Usaha Dodol Bengkel Sebelum dan Sesudah Keberadaan Jalan Tol Trans Sumatera Medan-Tebing Tinggi (Studi Kasus: di Desa Bengkel Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

Abstract

Dodol merupakan sejenis makanan yang terbuat dari tepung beras ketan, santan kelapa, dan gula dengan atau tanpa penambahan bahan lainnya yang diizinkan dengan daya tahan hingga ± 14 hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapatan usaha dodol sebelum dan sesudah keberadaan jalan Tol Trans Sumatera Medan-Tebing Tinggi. Penelitian dilaksanakan pada bulan september 2020. Jumlah sampel sebanyak 37 pedagang dodol. Pengambilan sampel dilakukan secara sengaja (purposive sampling) dengan mempertimbangkan beberapa kriteria tertentu. Analisis data menggunakan Uji Beda (paired sample t-test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan jalan Tol Trans Sumatera Medan-Tebing Tinggi membawa pengaruh negatif terhadap penurunan pendapatan pada usaha Dodol di Desa Bengkel, dan terdapat perbedaan rata-rata sebesar 66 % antara pendapatan sebelum dan sesudah yang artinya terdapat pengaruh yang keberadaan Jalan Tol Trans Sumatra terhadap usaha dodol di Desa Bengkel. Perbedaan ini diakibatkan oleh banyak dari pengendara jalan yang beralih menggunakan jalan tol. Hal ini mengakibatkan semakin sedikit pengendara yang singgah atau membeli dodol di Pusat UMKM yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai ini. Dodol is a type of food made from glutinous rice flour, coconut milk, and sugar with or without the addition of other permitted ingredients with a shelf life of up to ± 14 days. The purpose of this study was to determine dodol's business income before and after the existence of the Trans Sumatra Medan-Tebing Tinggi Toll Road. The study was conducted in September 2020. The number of samples was 37 dodol traders. Sampling was done intentionally (purposive sampling) by considering certain criteria. Data analysis used the paired sample t-test. The results showed that the existence of the Medan-Tebing Tinggi Trans Sumatra Toll Road had a negative influence on the decline in income of the Dodol business in the Bengkel Village, and there was an average difference of 66% between the income before and after which means that there was an influence on the existence of the Trans Sumatra Toll Road. Against lunkhead business in the Bengkel Village. This difference is caused by many road drivers who switch to toll roads. This has resulted in fewer drivers stopping or buying lunkhead at the MSME Center in Serdang Bedagai Regency.