Peranan Badan Pengawas Obat Dan Makanan (Bpom) Dalam Mengawasi Peredaran Kosmetik Berbahan Terlarang (Studi Kasus Pada Bbpom Di Medan)

Abstract

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memiliki peranan yang penting dalam mengawasi peredaran kosmetik berbahan terlarang serta menginformasikan kepada masyarakat akan bahaya kosmetik tanpa izin edar dan mengandung bahan terlarang. Latar belakang masalah dalam skripsi ini adalah adalah masih sering ditemukan beredarnya obat dan makanan serta kosmetik berbahan berbahaya dijual bebas di pasaran. Rumusan masalah penelitian ini yaitu, bagaimana peranan BPOM dalam mengawasi peredaran kosmetik berbahan terlarang di Medan serta faktor apa yang menjadi penghambat bagi BPOM dalam mengawasi masalah peredaran kosmetik berbahan terlarang di Kota Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi Peranan BPOM dalam Mengawasi Kosmetik Berbahan Terlarang di Kota Medan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa BPOM sudah menjalankan peranannya dengan baik dalam mengawasi peredaran kosmetik berbahan terlarang yang beredar dipasaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, walaupun masih ada ditemui kendala-kendala dalam pengawasannya. Dengan penelitian ini, diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi BPOM untuk menilai pelaksanaan pengawasan peredaran kosmetik berbahan terlarang yang telah dilakukan, serta memberikan saran-saran kepada BPOM untuk meningkatkan peran BPOM di Medan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya agar lebih maksimal. The Food and Drug Supervisory Agency (BPOM) has an important role in supervising the circulation of cosmetics with prohibited ingredients and informing the public of the dangers of cosmetics without distribution permits and containing prohibited substances. The background of the problem in this thesis is that it is still common to find drugs and food and cosmetics with dangerous ingredients sold freely in the market. The formulation of the research problem is, how is the role of BPOM in supervising the circulation of prohibited cosmetics in Medan and what factors are the obstacles for BPOM in supervising the problem of the circulation of prohibited cosmetics in Medan City. This study aims to evaluate the role of BPOM in Supervising Prohibited Cosmetics in Medan City. This study uses a descriptive approach with qualitative research methods. The results of this study indicate that BPOM has carried out its role well in supervising the circulation of prohibited cosmetics circulating in the market in accordance with the provisions of the applicable laws and regulations, although there are still dppobstacles in its supervision. With this research, it is hoped that it can be used as input for BPOM to assess the implementation of the supervision of the circulation of prohibited cosmetics, as well as provide suggestions to BPOM to increase the role of BPOM in Medan in carrying out its duties and functions so that it can be maximized.