Analisis Gaya Kepemimpinan dalam Meningkatkan Kinerja Aparatur di Kantor Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara (BPPRDSU)

Abstract

Permasalahan pemimpin dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya yaitu kurang berjalannya gaya kepemimpinan yang digunakan yang dapat meningkatkan kinerja pegawai. Dengan demikian, gaya kepemimpinan dapat menjadi pedoman yang baik dalam peningkatan kinerja pegawai. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah gaya kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai Tahun 2019 di Kantor BPPRDSU? Serta faktor apa saja yang menjadi hambatan kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai di Kantor BPPRDSU? Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik analisis kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian adalah menggunakan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dapat diperoleh melalui beberapa metode yaitu observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Data sekunder diperoleh dari internet, serta dari instansi BPPRDSU. Dengan hasil penelitian bahwa gaya kepemimpinan di Kantor BPPRDSU menggunakan kepemimpinan partisipatif yang lebih menekankan pada tingginya dukungan dalam pembuatan keputusan dan kebijakan. Hal ini dibuktikan oleh Kepala BPPRDSU dalam menggerakkan bawahannya. Kepala BPPRDSU telah turut serta berpartisipasi melalui pengawasan. Kepala BPPRDSU sudah cukup memberikan pegawai motivasi kerja secara internal maupun secara eksternal. Dalam kepemimpinan partisipatif, peran pemimpin sudah baik karena mampu mengorganisir secara baik. Namun pelaksanaan kepemimpinan antara atasan dengan bawahan berjalan satu arah antara atasan dengan bawahan. Kepemimpinan belum menerapkan sistem komunikasi kepemimpinan dua arah secara fleksibel, yaitu kapan dilakukan satu arah dan kapan pula dilakukan dua arah, sehingga kinerja bawahan belum optimal. Hambatan kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja aparatur di Kantor BPPRDSU adalah kurangnya koordinasi antara pimpinan dan pegawai. Dan sumber daya manusia yang ada di BPPRDSU dalam hal memotivasi pegawai pimpinan masih terbilang cukup. Sedangkan rekomendasi dalam penelitian ini ialah pemimpin dapat memfokuskan kepada sumber daya manusia dengan cara menempatkan pegawai di suatu unit kerja sesuai dengan kemampuan dari pegawai tersebut. Agar koordinasi antara pimpinan dan bawahan tidak harus formal namun dapat di laksanakan secara konsisten. Perlu adanya kesadaran semua pihak untuk senantiasa berpegang pada nilai-nilai obyektif dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja pegawai. The problem of leaders in carrying out their main duties and functions is the lack of leadership style used that can improve employee performance. Thus, the leadership style can be a good guide in improving employee performance. The formulation of the problem in this study is how is the leadership style in improving employee performance in 2019 at the BPPRDSU Office? And what factors are the obstacles to leadership in improving the performance of employees at the BPPRDSU Office? This research method uses descriptive method with qualitative analysis techniques. Data collection in this research is using primary data and secondary data. Primary data collection can be obtained through several methods, namely observation, in-depth interviews and documentation. Secondary data were obtained from the internet, as well as from the BPPRDSU agency. With the results of the study that the leadership style in the BPRDSU Office uses participatory leadership which emphasizes the high level of support in decision and policy making. This is evidenced by the Head of BPPRDSU in mobilizing his subordinates. The head of BPPRDSU has participated through supervision. The head of BPPRDSU is sufficient to provide employees with work motivation internally and externally. In participatory leadership, the role of the leader is good because he is able to organize well. However, the implementation of leadership between superiors and subordinates goes one way between superiors and subordinates. The leadership has not implemented a flexible two-way leadership communication system, namely when it is carried out in one direction and when it is also carried out in two directions, so that the performance of subordinates is not optimal. The leadership obstacle in improving the performance of the apparatus at the BPPRDSU Office is the lack of coordination between the leadership and employees. And the existing human resources at BPPRDSU in terms of motivating leadership employees are still quite sufficient. While the recommendation in this study is that leaders can focus on human resources by placing employees in a work unit according to the abilities of the employee. So that coordination between leaders and subordinates does not have to be formal but can be carried out consistently. There needs to be awareness of all parties to always hold on to objective values in an effort to increase employee productivity.