Tinjauan Yuridis Sanksi Pidana Pembunuhan Berencana dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Hukum Islam (Studi Kasus Putusan Pengadilan Tinggi Medan 1249/Pid/2020/PT/Medan)

Abstract

Dampak positif keberhasilan pembangunan adalah semakin meningkatnya sarana dan prasarana dalam memenuhi kebutuhan rakyat, meningkatnya pelayanan dibidang hukum dan keamanan. Kemudian disisi lain dampak negatif pasti ada seperti terciptanya kesenjangan sosial, tingkat urbanisasi yang besar dan pengangguran yang tinggi. Kesenjangan- kesenjangan tersebut cenderung menimbulkan kerawanan- kerawanan sosila yang mengarah pada perbuatan-perbuatan kriminal, seperti perkosaan, penganiayaan pencurian dan pembunuhan serta masih banyak tindak kriminal lainnya. Salah satu contoh khusus masalah delik pembunuhan atau kejahatan yang menyebabkan hilangnya nyawa orang lain, yang oleh pembuat undang-undang yang secara sistematis diatur dalam pasal 338-350 Kitab Undang-undang Hukum pidana (KUHP). Detail contoh kasus adalah Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor 1249/Pid/2020/PT/MDN. Dianalisis dari data penelitian dan dihimpun melalui pembacaan dan kajian teks terhadap data-data yang berkaitan dengan permasalahan, dan selanjutnya dianalisis dengan teknis deskriptif-analisis. Selain diatur dalam Undang-Undang, Kitab Undang Hukum Pidana (KUHP) yang menimbulkan efek jera berupa dipenjara, denda dan hukuman mati serta hukuman seumur hidup juga diatur dalam Hukum Positif di Indonesia seperti Hukum Islam. Hukum pidana Islam menerapkan adanya sistem maaf jikalau keluarga korban ikhlas dalam menerima peristiwa pembunuhan tersebut namun jikalau sebaliknya maka akan berlakunya Hukum Pidana Islam yang sanksi dijatuhkan bagi pembunuhan sengaja adalah qishash. Dan dampak dari tindak pidana Sanksi pidana qishash atau hukuman mati layak dijatuhkan kepada pelaku tindak pidana pembunuhan biasa maupun pembunuhan berencana. The positive impact of successful development is the increasing number of facilities and infrastructure to meet the needs of the people, improving services in the legal and security sectors. Then on the other hand, there must be negative impacts such as the creation of social inequalities, large levels of urbanization and high unemployment. These gaps tend to cause social vulnerabilities that lead to criminal acts, such as rape, persecution, theft and murder and many other acts. other criminals. One particular example is the problem of murder or crimes that cause the loss of the life of another person, which is systematically regulated by lawmakers in articles 338-350 of the Criminal Code (KUHP). Detailed case examples are Medan District Court Decision Number 1249/Pid/2020/PT/MDN. Analyzed from research data and collected through reading and studying the text of data related to the problem, and then analyzed by descriptive-analysis techniques. Apart from being regulated in law, the Criminal Code (KUHP) which has a deterrent effect in the form of imprisonment, fines and death sentences as well as life sentences are also regulated in positive law in Indonesia such as Islamic law. Islamic criminal law applies a system of forgiveness if the victim's family is sincere in accepting the murder incident, but otherwise, the Islamic Criminal Law will come into effect, where the sanction imposed for deliberate murder is qishash. And the impact of a criminal act The criminal sanction of qishash or the death penalty should be imposed on the perpetrator of ordinary murder or premeditated murder.