Hubungan Konformitas Dengan Gangguan Identitas Gender (GAY) Di Medan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan konformitas dengan gangguan identitas gender pada gay di Medan, Skala yang digunakan pada penelitian ini adalah skala konformitas dan skala gangguan identitas gender. dimana yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah 40 gay di Medan. Dan metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi product moment, maka dapat diperoleh hasil sebagai berikut: Terdapat hubungan positif yang signifikan antara konformitas gangguan identitas gender pada gay di Medan. Hasil ini dibuktikan dengan koefisien korelasi rxy = 0,419 ; P = 0,000 < 0,05, bahwa konformitas berkontribusi terhadap gangguan identitas gender pada gay sebesar 17,5%. Dari hasil ini diketahui bahwa masih terdapat 82,5% dari faktor lain dari gangguan identitas gender yang tidak dijelaskan dan tidak terlihat dalam penelitian ini. Bahwa para gay, memiliki hubungan konfromitas yang tergolong baik mean empirik = 110,38 > Mean hipotetik = 92,5 dimana selisih kedua mean melebihi bilangan SD = 9,715 dan gangguan identitas gender pada gay tergolong positif mean empirik = 120,50 > Mean hipotetik = 105 dimana selisih kedua mean melebihi bilangan SD = 9,132. Dari hasil penelitian ini, maka hipotesis yang diajukan dinyatakan diterima. This study aims to look at the relationship between conformity and gender identity disorder in gay in Medan. The scale used in this study is the scale of conformity and the scale of gender identity disorder. The subjects in this study were 40 gays in Medan. And the data analysis method used in this study is the product moment correlation technique, the following results can be obtained: There is a significant positive relationship between the conformity of gender identity disorder in gay in Medan. This result is proven by the correlation coefficient rxy = 0.419; P = 0,000 <0.05, that conformity contributes to the disruption of gender identity in gays by 17.5%. From these results it is known that there are still 82.5% of other factors of gender identity disorder that are not explained and not seen in this study. That gay people have a good relationship between the empirical mean = 110.38> Hypothetical mean = 92.5 where the difference between the two means exceeds SD = 9.715 and gender identity disorder in the gay is positive empirical mean = 120.50> Hypothetical mean = 105 where the difference between the two means exceeds the number SD = 9,132. From the results of this study, the proposed hypothesis was declared accepted.