Tinjauan Yuridis Terhadap Pengelolaan Benda Sitaan pada Tindak Pidana Pencurian Motor (Studi di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negera Kelas I Medan)

Abstract

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif yaitu jenis penelitian yang dilakukan dengan mempelajari peraturan perundang-undangan yang telah ada. Sifat penelitian ini adalah deskriptif analis untuk memberikan data yang seteliti mungkin. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan (Library Research). Metode ini dengan melakukan penelitian terhadap berbagai sumber bacaan tertulis yaitu buku-buku tentang hukum, jurnal-jurnal hukum dan juga peraturan perundang-undangan yang telah ada. Penelitian lapangan (Field Research) yaitu dengan melakukan penelitian ke lapangan, dalam hal ini penulis langsung melakukan studi pada Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Kelas I Medan dengan melakukan wawancara dengan kasubsi administrasi dan pemeliharaan berdasarkan pengelolaan benda sitaan negara. Hasil pembahasan yang diperoleh adalah pengelolaan benda sitaan pada rumah penyimpanan benda sitaan negara dijalankan atau dilaksanakan oleh kepala Rupbasan dengan cara yang tertuang sesuai Peraturan Menteri Kementerian Hukum dan HAM Nomor 16 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pengelolaan Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara. Kendala yang terjadi dalam pengelolaan benda sitaan negara di rumah penyimpanan benda sitaan negara kelas I Medan mencakup kendala internal yang meliputi adanya keterbatasan sarana prasarana, anggaran pemerintah yang terbatas dan kurangnya sumber daya manusia. Selain itu adanya kendala eksternal yang meliputi adanya anggapan benda sitaan yang tidak diserahkan ke rumah penyimpanan benda sitaan negara serta kepastian hukum terhadap batas waktu benda sitaan yang tidak konsisten. The type of research used is juridical normative, namely the type of research conducted by studying the existing laws and regulations. The nature of this research is descriptive by analysts to provide data that is as accurate as possible. The data collection technique was carried out by means of library research (Library Research). This method by conducting research on various sources of written reading, namely books on law, legal journals and also existing laws and regulations. Field research, namely by conducting research into the field, in this case the author directly conducted a study at the Class I Medan State Confiscated Objects Storage House by conducting interviews with the administrative and maintenance sub-division based on the management of state confiscated objects. The results of the discussion obtained were that the management of confiscated objects in the state's confiscated objects storage house was carried out or carried out by the head of Rupbasan in a manner as stated in the Minister of Law and Human Rights Regulation Number 16 of 2014 concerning Procedures for the Management of Confiscated Objects and State Seized Goods. Constraints that occur in the management of confiscated state goods in the first class state confiscated goods storage house in Medan include internal constraints which include limited infrastructure, limited government budget and lack of human resources. In addition, there are external constraints, including the assumption that confiscated objects are not submitted to the state's confiscated goods storage house and inconsistent legal certainty regarding the time limit for confiscated objects.