Efektivitas Pelayanan Keluarga Berencana Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan

Abstract

Meningkatnya jumlah kasus covid-19 di Indonesia, pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan kebijakan work from home sebagai upaya pencegahan penyebaran covid-19 berdampak pada pelayanan KB di Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif pelayanan KB dan faktor penghambat pelayanan KB pada masa pandemi covid-19 di Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, serta melalui teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Budiani yang merinci bahwa efektivitas diukur dengan tiga indikator yaitu tujuan program, sosialisasi program dan keberhasilan tujuan program. Hasil penelitian yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa pelayanan KB di Puskesmas Sentosa baru belum efektif, dengan penurunan peserta KB aktif sebanyak 4.992 pasangan pada tahun 2020 dan ketakutan yang muncul membuat masyarakat enggan untuk berkunjung ke Puskesmas. puskesmas untuk memberikan pelayanan kontrasepsi. Faktor penghambat efektifitas pelayanan KB di puskesmas adalah terbatasnya p,elaksanaan sosialisasi atau penyuluhan pelayanan KB kepada masyarakat, terbatasnya sarana dan prasarana pelayanan serta rendahnya minat masyarakat untuk berkunjung ke puskesmas. With the expanding number of Coronavirus cases in Indonesia, the public authority carried out Huge Scope Social Limitations (PSBB) and work from home approaches as a work to forestall the spread of Coronavirus, affecting family arranging administrations in Sentosa. New Wellbeing Place, Medan Perjuangan Locale, Medan City. This examination expects to decide how viable family arranging administrations are and the repressing elements for family arranging administrations during the Coronavirus pandemic at the Sentosa Baru Wellbeing Center, Medan Perjuangan Region, Medan City. This examination strategy is spellbinding exploration with a subjective methodology, just as through information assortment strategies by perception, meetings and documentation. The hypothesis utilized in this examination is Budiani's hypothesis which subtleties that adequacy is estimated by three pointers, specifically program destinations, program socialization and the achievement of program goals. The consequences of examination led by specialists demonstrate that family arranging administrations at the new Sentosa Wellbeing Center have not been successful, with an abatement in dynamic family arranging members upwards of 4,992 couples in 2020 and the dread that emerges makes individuals hesitant to visit the Puskesmas. wellbeing focuses to offer prophylactic types of assistance. Variables hindering the adequacy of family arranging administrations at puskesmas are the restricted execution of socialization or guiding of family arranging administrations to the local area, restricted help offices and foundation and low open interest in visiting puskesmas.