Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/16318
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Lubis, Anggreini Atmei | - |
dc.contributor.advisor | Lubis, Aldi Subhan | - |
dc.contributor.author | Dewi, Anisa Citra | - |
dc.date.accessioned | 2021-12-30T03:45:00Z | - |
dc.date.available | 2021-12-30T03:45:00Z | - |
dc.date.issued | 2021-08-30 | - |
dc.identifier.uri | https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/16318 | - |
dc.description | 69 Halaman | en_US |
dc.description.abstract | Kegiatan atau proses produksi dalam kegiatan sehari hari tidak akan terlepas terhadap adanya konsumen dan pelaku usaha. Hubungan pelaku usaha dengan konsumen harus seimbang.Agar konsumen dan pelaku usaha merasa adil dalam hak dan kewajiban nya.Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana tanggung jawab pelaku usaha dalam memberikan perlindungan hukum terhadap konsumen dan bagaimana proses penyelesaian masalah yang di berikan pengusaha kepada konsumen dengan penelitian di UD teratai tebing tinggi yang bergerak di bidang industri pangan yaitu roti kacang.Metode penelitian yang di gunakan adalah library search atau study lapangan dan perpustakaan serta penulis juga melakukan penelitian dengan wawancara langsung terhadap pemilik UD teratai dan beberapa konsumen yang ada di kota tebing tinggiHasil penelitian yang di dapat bahwa UD teratai telah melaksanakan tanggung jawab selaku pelaku usaha berdasarkan Undang undang no 8 tahun 1999 yakni dengan memberikan informasi yang jelas terhadap apa yang di produksi dengan memberikan label terhadap makanan, mencantumkan komposisi bahan yang di gunakan, melakukan pengemasan yang baik sesuai dengan aturan produksi pangan serta memberikan ganti kerugian terhadap produk yang rusak yang di beli oleh konsumen atau pun terhadap sales atau agen roti kacang teratai dengan cara yang berbeda, serta penyelesaian masalah di selesaikan secara kekeluargaan tanpa adanya penyelesaian di penggadilan. Penyelesaian kekeluargaan di anggap lebih mudah dan efektif untuk permasalahan yang terjadi di UD Teratai karena dia anggap hanya permasalahan yang ringan. Pelaku usaha/ pengusaha roti kacang harus memproduksi sesuai dengan standart kesehatan keamanan konsumen serta pelaku usaha juga harus memberikan tanggung jawabnya mengacu pada Undang Undang perlindungan konsumen No 8 tahun 1999 serta harus memberikan informasi yang jelas tentang produk yang di produksi. Serta pelaku usaha harus memikirkan proses penyelesaian yang baik dan tidak merugikan konsumen dengan cara memberikan bon tertulis kepada seluruh konsumen agar mempermudah dalam proses penyelesaian. Activities or production processes in daily activities will not be separated from the existence of consumers and business actors. The relationship between business actors and consumers must be balanced. So that consumers and business actors feel fair in their rights and obligations. The problem in this study is how the responsibility of business actors in providing legal protection to consumers and how the process of solving problems that are given by entrepreneurs to consumers by research at UD lotus cliffs high which is engaged in the food industry, namely peanut bread. The research method used is library search or field study and libraries and the author also conducts research by direct interviews with the owners of UD lotus and several consumers in the city of high cliffs. The research found that UD Lotus has carried out its responsibilities as business actors based on Law No. 8 of 1999, namely by providing clear information on what is produced by labeling food, stating the composition of the ingredients used, conducting good packaging in accordance with food production rules and provide compensation for damaged products purchased by consumers or to salesmen or lotus bean bread agents in different ways, and problem solving is resolved amicably without any settlement at the court. Family resolution is considered easier and more effective for problems that occur at UD Teratai because he considers it only a minor problem. Business actors / enterpreners of peanut bread in accordance with healt standars, consumentssafety, as well as bussiness actors/ enterpreners giving their responsibilities to costumer must refer to law 8 concerning costumer protection. Bussiness Actor mustb think more abouat to good resolution process and not ham consumers by giving written receipts to all costumers to improve the problem solving process. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Medan Area | en_US |
dc.subject | Pelaku usaha | en_US |
dc.subject | Tanggung Jawab | en_US |
dc.subject | Perlindungan Konsumen | en_US |
dc.subject | Business actors | en_US |
dc.subject | Responsibility | en_US |
dc.subject | Consumer Protection | en_US |
dc.title | Tanggung Jawab Pelaku Usaha Dalam Memberikan Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen (Studi Pada Roti Kacang Teratai Tebing Tinggi) | en_US |
dc.title.alternative | Responsibilities of Business Actors in Providing Legal Protection to Consumers (Study on Tebing Tinggi Teratai Peanut Bread) | en_US |
dc.type | Skripsi Sarjana | en_US |
Appears in Collections: | SP - Civil Law |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
178400156 - Anisa Citra Dewi - Chapter IV.pdf Restricted Access | Chapter IV | 265.02 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
178400156 - Anisa Citra Dewi - Fulltext.pdf | Cover, Abstract, Chapter I,II,III,V Bibliography | 998.76 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.