Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/1631
Title: | Perbedaan Harga Diri Ditinjau Dari Status Ekonomi Siswa - Siswi di Sekolah SMA W.R Supratman 2 Medan |
Authors: | Siregar, Nadia Khairina |
Keywords: | harga diri;status ekonomi |
Issue Date: | 2016 |
Publisher: | Universitas Medan Area |
Abstract: | Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan harga diri siswa yang ditinjau dari status ekonomi. Dengan diasumsikan Ada perbedaan harga diri pada remaja ditinjau dari status ekonomi diasumsikan bahwa remaja yang memiliki status ekonomi tinggi maka harga dirinya tinggi sedangkan remaja yang status ekonominya rendah maka harga dirinya juga rendah. Penelitian ini disusun berdasarkan metode skala likert dengan menggunakan skala harga diri menurut coopersmith (1967) yang terdiri dari 3 aspek yaitu : perasaan berharga, perasaan mampu, perasaan diterima. Berdasarkan analisis data, maka diperoleh hasil sebagai berikut : 1) adanya perbedaan signifikan antara harga diri dengan status ekonomi, dimana rxy = 0,058 : p = 0,055 > 0,058. Berdasarkan hasil penelitian ini maka hipotesis yang diajukan diterima, 2)bahwa harga diri siswa yang memiliki status ekonomi tergolong tinggi sebab nilai rata – rata empiric 160.396 lebih besar dari pada nilai hipotetiknya 135.000, harga diri siswa yang memiliki status ekonomi bawah tergolong rendah sebab nilai rata – rata empiriknya 101.028 lebih kecil dari nilai rata- rata hipotetiknya 135.000. Hal ini sejalan dengan teori dalam harga diri tercakup evaluasi dan penghargaan terhadap diri sendiri dan menghasilkan penilaian tinggi atau rendah terhadap dirinya sendiri. Penilaian tinggi terhadap diri sendiri adalah penilaian terhadap kondisi diri, menghargai kelebihan dan potensi diri, serta menerima kekurangan yang ada, sedangkan yang dimaksud dengan penilaian rendah terhadap diri sendiri adalah penilaian tidak suka atau tidak puas dengan kondisi diri sendiri, tidak menghargai kelebihan diri dengan melihat diri sebagai sesuatu yang selalu kurang.(Santrock, 1998) |
URI: | http://hdl.handle.net/123456789/1631 |
Appears in Collections: | SP - Psychology |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
128600033_file1.pdf | Cover | 219.73 kB | Adobe PDF | View/Open |
128600033_file2.pdf | Abstract | 211.85 kB | Adobe PDF | View/Open |
128600033_file3.pdf | Introduction | 248.24 kB | Adobe PDF | View/Open |
128600033_file4.pdf | Chapter I | 220.06 kB | Adobe PDF | View/Open |
128600033_file5.pdf | Chapter II | 268.92 kB | Adobe PDF | View/Open |
128600033_file6.pdf | Chapter III | 444.71 kB | Adobe PDF | View/Open |
128600033_file8.pdf | Reference | 1.14 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.