Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/16567
Title: Analisis Perbandingan Produksi dan Pendapatan Petani Kopi yang Menggunakan Benih Bersertifikat dan Benih Tidak Bersertifikat di Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara
Other Titles: Comparative Analysis of Production and Income of Coffee Farmers Using Certified and Uncertified Seeds in Siborongborong District, North Tapanuli Regency
Authors: Sugiono, Nurhabsah Anggraini
metadata.dc.contributor.advisor: Ginting, Rahmanta
Sibuea, Mhd. Buhari
Keywords: benih bersertifikat;benih tidak bersertifikat;produksi;pendapatan;sertified seeds;unsertified seeds;production;income
Issue Date: 11-Sep-2020
Publisher: Universitas Medan Area
Series/Report no.: NPM;181802017
Abstract: Usahatani kopi mempunyai peran penting dalam menambah devisa, memperluas lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan petani. Kenyataan menunjukkan bahwa produksi kopi masih belum dapat meningkat antara lain karena belum banyak petani menggunakan benih berkualitas yaitu benih yang bersertifikat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan produksi dan pendapatan petani yang menggunakan benih bersertifikat dengan petani yang menggunakan benih tidak bersertifikat. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara, sebagai sentra perkebunan kopi, selama bulan Februari hingga Maret 2020. Pengambilan sampel menggunakan teknik quota sampling dengan petani yang diwawancarai sebagai responden sebanyak 60 orang, terdiri dari 30 petani yang menggunakan benih bersertifikat dan 30 petani yang menggunakan benih tidak bersertifikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi pada usahatani kopi menggunakan benih bersertifikat sebesar 860,33 kg per hektar, sedangkan produksi kopi menggunakan benih tidak bersertifikat sebesar 479,56 kg per hektar. Produksi kopi yang menggunakan benih bersertifikat lebih besar dibandingkan produksi kopi yang menggunakan benih tidak bersertifikat atau berbeda signifikan, dengan selisih sebesar 380,78 kg per hektar. Terdapat perbedaan yang signifikan antara pendapatan petani kopi yang menggunakan benih bersertifikat dengan pendapatan petani kopi yang menggunakan benih tidak bersertifikat, dimana pendapatan petani kopi menggunakan benih bersertifikat lebih besar. Pendapatan pada usahatani kopi menggunakan benih bersertifikat sebesar Rp. 8.205.748,89 per hektar, sedangkan pendapatan usahatani kopi menggunakan benih tidak bersertifikat sebesar Rp. 2.593.752,45 per hektar. Pendapatan petani kopi yang menggunakan benih bersertifikat lebih besar dibanding pendapatan petani kopi yang menggunakan benih tidak bersertifikat, dengan selisih sebesar Rp. 5.611.996,44 per hektar. Terdapat perbedaan yang signifikan antara pendapatan petani kopi yang menggunakan benih bersertifikat dengan pendapatan petani kopi yang menggunakan benih tidak bersertifikat, dimana pendapatan petani kopi dengan benih bersertifikat lebih besar. Hasil perhitungan menunjukkan peningkatan produksi 1,8 kali dan peningkatan pendapatan 3 kali denggan penggunaan benih bersertifikat. Coffee farming has an important role in increasing foreign exchange, expanding employment and increasing farmers’ income. The fact shows that coffee production has not been able to increase, among others, because not many farmers use quality seeds, namely certified seeds. This study aims to determine the differences in production and income of farmers using certified seeds and farmers using uncertified seeds. The research was conducted in siborongborong District, North Tapanuli Regency, North Sumatera Province, as a coffee plantation center, from February to March 2020. Sampling used a quota sampling technique with 60 respondents who were interviewed as respondents, consisting of 30 farmers using certified seeds and 30 farmers using uncertified seeds. The results showed that production in coffee farming using certified seeds was 860.33 kg per hectare, while coffee production using uncertified seeds was 479.56 kg per hectare. Coffee production using certified seeds is greater than coffee production using uncertified seeds significantly, with a difference of 380.78 kg per hectare. There is a significant difference between the income of coffee farmers using certified seeds and the income of coffee farmers using uncertified seeds, where the income of coffee farmers using certified seeds is greater. Income in coffee farming using certified seeds is Rp. 8.205.748,89 per hectare, while the income of coffee farming using uncertified seeds is Rp. 2.593.752,45 per hectare. The income of coffee farmers using certified seeds is greater than that of coffee farmers using uncertified seeds, with a difference of Rp. 5.611.996,44 per hectare. There is a significant difference between the income of coffee farmers who use certified seeds and the income of coffee farmers using uncertified seeds, where the income of coffee farmers with certified seeds is greater. The calculation results showed an increase in production of 1.8 times and an increase in income 3 times with the use of certified seeds.
Description: 93 Halaman
URI: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/16567
Appears in Collections:MT - Master of Agribusiness

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
181802017 - Nurhabsah Anggraini Sugiono - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography3.52 MBAdobe PDFView/Open
181802017 - Nurhabsah Anggraini Sugiono - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV345.05 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.