Hubungan antara Kecerdasan Spiritual dengan Regulasi Diri pada Siswa Kelas XI SMA Ar Rahman Medan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan kecerdasan spiritual dengan regulasi diri pada siswa kelas XI SMA Ar-rahman Medan. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI sebanyak 90 orang, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling yakni pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan dua skala Likert, yaitu skala kecerdasan spiritual dengan skala regulasi diri. Uji analisis data menggunakan teknik korelasi (rxy) diperoleh hasilsebesar 0,521 dengan signifikan p = 0,000 < 0,05. Artinya hipotesis yang diajukan diterima yaitu terdapat hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan spiritual dengan regulasi diri pada siswa. Kecerdasan spiritual juga tergolong tinggi hal ini ditunjukkan dengan mean empirik = 97,53 > mean hipotetik 72,5 dimana selisihnya melebihi bilangan satu SD = 12,638. Regulasi diri juga tergolong tinggi, hal ini ditunjukkan dengan mean empirik = 163, 24 > mean hipotetik 125 dimana selisihnya melebihi bilangan satu SD = 21, 632. Adapun koefisien determinasi dari korelasi tersebut sebesar r2 = 0,271 artinya kecerdasan spiritual memberikan sumbangan efektif terhadap regulasi diri sebesar 27.1%. Adapun sebesar 72, 9% sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yaitu faktor individu, faktor perilaku dan faktor lingkungan. Adapun faktorfaktor lain yang dipaparkan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kecerdasan spiritual bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi regulasi diri pada siswa kelas XI SMA Ar-Rahman Medan. This study aims to see the relationship between spiritual intelligence and selfregulation in class XI SMA Ar-Rahman Medan. The sample in this study were 90 class XI students, with the sampling technique using total sampling, namely sampling where the number of samples was the same as the population. Data were collected using two Likert scales, namely spiritual intelligence scale with selfregulation scale. Test data analysis using the correlation technique (rxy) obtained results of 0.521 with a significant p = 0.000 < 0.05. This means that the proposed hypothesis is accepted, namely that there is a positive and significant relationship between spiritual intelligence and self-regulation in students. Spiritual intelligence is also classified as high, this is indicated by the empirical mean = 97.53> the hypothetical mean 72.5 where the difference exceeds the number one SD = 12.638. Self-regulation is also classified as high, this is indicated by the empirical mean = 163.24> the hypothetical mean 125 where the difference exceeds the number one SD = 21.632.The coefficient of determination of this correlation is r2 = 0.271 meaning that spiritual intelligence makes an effective contribution to selfregulation. amounted to 27.1%. As for 72, the remaining 9% is influenced by other factors, namely individual factors, behavioral factors and environmental factors. As for the other factors described above, it can be concluded that spiritual intelligence is not the only factor that influences self-regulation in class XI students of SMA Ar-Rahman Medan.