Hubungan Strategi Coping dengan Resiliensi pada Aparatur Sipil Negara di Kantor Camat Medan Amplas

Abstract

Beban berat dalam penerapan prosedur kerja saat ini meningkat, seiring dengan kemunculan wabah Covid-19. Upaya untuk mengatasi stres dan bangkit dari tekanan wabah Covid-19, membuat setiap individu perlu memiliki resiliensi yang tinggi. Setiap Aparatur Sipil Negara yang memiliki kemampuan resiliensi, akan memiliki sumber daya untuk mengatasi tekanan dalam pekerjaan dan sukses dalam menyelesaikan tugas. Salah satu cara untuk meningkatkan resiliensi adalah dengan meningkatkan kemampuan strategi coping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan strategi coping dengan resiliensi pada Aparatur Sipil Negara di Kantor Camat Medan Amplas. Hipotesis yang diajukan ialah ada hubungan positif antara strategi coping dengan resiliensi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah 37 orang Aparatur Sipil Negara dengan menggunakan teknik sampel Total Sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 37 orang Aparatur Sipil Negara. Data dikumpulkan menggunakan skala strategi coping dan skala resiliensi. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan Teknik Korelasi Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara strategi coping dengan resiliensi, dimana rxy = 0,377. Artinya semakin tinggi strategi coping, maka semakin tinggi resiliensi dan sebaliknya, semakin rendah strategi coping, maka semakin rendah resiliensi pada Aparatur Sipil Negara. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan pada penelitian ini dinyatakan diterima. Sumbangan efektif variabel strategi coping terhadap resiliensi pada Aparatur Sipil Negara adalah sebesar 24,2%. Sehingga, masih terdapat 75,8% pengaruh dari faktor lain terhadap resiliensi yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil lain ditemukan, bahwasannya dari perhitungan mean empirik strategi coping termasuk kedalam kategori sedang dan resiliensi termasuk kedalam kategori sedang. The heavy burden of implementing work procedures is currently increasing, along with the emergence of the Covid-19 outbreak. Efforts to overcome stress and rise from the pressure of the Covid-19 outbreak, make each individual need to have high resilience. Every State Civil Apparatus who has resilience capabilities will have the resources to cope with pressures at work and succeed in completing tasks. One way to increase resilience is to increase the ability of coping strategies. This study aims to determine the correlation between coping strategies and resilience in the State Civil Apparatus at the Medan Amplas Sub-District Office. The hypothesis proposed is that there is a positive correlation between coping strategies and resilience. This study uses quantitative research methods. The total population in this study amounted to 37 state civil servants using the total sampling technique. The number of samples in this study amounted to 37 State Civil Apparatus. Data were collected using a coping strategy scale and a resilience scale. The data analysis method in this study uses the Product Moment Correlation Technique. The results showed that there was a significant positive correlation between coping strategies and resilience, where rxy = 0.377. This means that the higher the coping strategy, the higher the resilience and vice versa, the lower the coping strategy, the lower the resilience of the State Civil Apparatus. Thus, the hypothesis proposed in this study is declared accepted. The effective contribution of the coping strategy variable to the resilience of the State Civil Apparatus is 24.2%. Thus, there is still 75.8% of the influence of other factors on resilience that was not examined in this study. Another result was found, that from the calculation of the empirical mean the coping strategy was included in the medium category and resilience was included in the medium category.