Perbedaan Kecerdasan Emosional yang Mengikuti dan Tidak Mengikuti Remaja Masjid di Lingkungan XVII Kelurahan Tanjung Rejo Medan Sunggal

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kecerdasan emosional remaja yang mengikuti dan tidak mengikuti remaja masjid di lingkungan XVII Kel Tj Rejo Kec Medan Sunggal. Kecerdasan emosional adalah merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam perasa sosial seperti memiliki motivasi, dapat mengenali emosi, dapat memahami orang lain, menghargai orang lain, memiliki ketekunan, dapat menjalin hubungan yang baik dengan orang lain. Penelitian ini menggunakan skala Kecerdasan emosional berdasarkan aspek-aspek Golleman (2015), yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, bekerjasama dengan orang lain. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah adanya perbedaan dari kecerdasan emosional remaja yang mengikuti remaja masjid dan remaja tidak mengikuti remaja masjid. Subjek penelitian yang diambil sebanyak 80 orang, 40 remaja yang mengikuti dan 40 remaja yang tidak mengikuti remaja masjid. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala Kecerdasan Emosional dengan menggunakan bentuk skala Likert. Pengolahan data penelitian ini dengan menggunakan uji T tes. Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan sebesar 0,003 dengan p< 0,05, hal ini berarti ada perbedaan positif yang signifikan antara remaja yang mengikuti dan tidak mengikuti remaja masjid di lingkungan XVII Kel Tj Rejo Kec Medan Sunggal. This study aims to determine the differences in emotional intelligence of adolescents who follow and do not follow adolescent mosques in the XVII environment of Kel Tj Rejo, Medan Sunggal District. Emotional intelligence is an ability possessed by someone in social feelings such as having motivation, being able to recognize emotions, being able to understand others, respecting others, having perseverance, being able to establish good relationships with others. This study uses an emotional intelligence scale based on aspects of Golleman (2015), namely recognizing self emotions, managing self emotions, motivating yourself, recognizing the emotions of others, working together with others. The hypothesis proposed in this study is that there is a difference from the emotional intelligence of adolescents who follow adolescent mosques and adolescents who do not follow adolescent mosques. The research subjects were taken as many as 80 people, 40 adolescents who took part and 40 adolescents who did not attend mosque youth. The sampling technique is total sampling. The measuring instrument used is the Emotional Intelligence scale using a Likert scale. The data processing of this research was using the T test. The results showed a difference of 0,003 with p <0.05, this means that there were significant positive differences between adolescents who followed and did not attend adolescent mosques in the XVII Kel Tj Rejo district, Medan Sunggal district.