Analisis Perbandingan Pendapatan dan Kelayakan Usaha Pembesaran Ikan Lele Dumbo antara Anggota dan Bukan Anggota Bumdes (Studi Kasus: Desa Aek Manyuruk, Kecamatan Lingga Bayu Kabupaten Mandailing Natal)

Abstract

Usaha budidaya pembesaran ikan lele di Desa Aek Manyuruk Kecamatan Lingga Bayu Kabupaten Mandailing Natal dilakukan oleh Masyarakat sebagai anggota BUMDes dan bukan anggota BUMDes. BUMDes di Desa Aek Manyuruk Kecamatan Lingga Bayu Kabupaten Mandailing Natal telah didirikan sejak tahun 2013. Salah satu usahanya adalah mengelola budidaya ikan lele. Dengan adanya pembudidaya ikan lele di Desa Aek Manyuruk mendorong peneliti untuk mengkaji analisis perbandingan pendapatan dan kelayakan antara anggota dan bukan anggota BUMDes. Pendapatan pembudidaya anggota BUMDes dalam satu periode pada satu kolam adalah Rp. 1.356.260, lebih besar dibandingkan pendapatan diluar anggota BUMDes yang hanya sebesar Rp. 1.034.085. hasil penelitian menunjukkan bahwa pembudidaya ikan lele anggota BUMDes layak dijalankan dengan R/C ratio 2,00 begitu juga diluar anggota BUMDes dengan R/C ratio 1,63. The catfish rearing business in Aek Manyuruk Village, Lingga Bayu District, Mandailing Natal Regency is carried out by the community as BUMDes members and not BUMDes members. The BUMDes in Aek Manyuruk Village, Lingga Bayu District, Mandailing Natal Regency has been established since 2013. One of its businesses is managing catfish farming. The existence of catfish cultivators in Aek Manyuruk Village encourages researchers to study a comparative analysis of income and eligibility between members and non-members of BUMDes. The income of BUMDes member cultivators in one period in one pond is Rp. 1,356,260, greater than the income outside of BUMDes members which is only Rp. 1,034,085. The results showed that catfish cultivators belonging to BUMDes were feasible with an R/C ratio of 2.00 as well as outside BUMDes members with an R/C ratio of 1.63.