Peran Karang Taruna Marsada dalam Pembinaan Remaja di Desa Hutapaung Kec. Pollung Kab. Humbang Hasundutan

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah banyak para remaja Desa Hutapaung yang terjebak dalam pergaulan yang tidak baik mulai dari minum minuman keras, balapan liar, perkelahian antar kampung, perjudian, keluyuran hingga pada perbuatan sex diluar nikah atau sex bebas. Menyeret remaja pada sebuah pergaulan buruk memang relatif mudah, dimana remaja sangat mudah dipengaruhi oleh hal-hal negatif yang menawarkan kenyamanan semu. Disinilah karang taruna Marsada Desa Hutapaung diharapkan memiliki peran dalam pembinaan pengembangan kreativitas remaja.Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana peranan Karang Taruna Marsada dalam pembinaan remaja di Desa Hutapaung Kec Pollung Kab Humbang Hasundutan dan Untuk mengetahui apa saja kendala / penghambat peranan Karang Taruna Marsada dalam pembinaan remaja. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan analisis teori peran yang di kemukakan oleh J.Dwinarwoko dan Bagong Suyanto bahwa perananan dapat membingbing seseorang dalam berperilaku karena fungsi peran adalah memberi arah pada proses soaialisasi dan dapat mempersatukan kelompok atau masyarakat.Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peran Karang Taruna Marsada belum berjalan dengan baik karena masih adanya masalah atau hambatan yang dihadapi Karang Taruna Marsada dalam menjalankan pembinaan nya , seperti kurang nya partisipatif anggota Karang Taruna Marsada dalam mengikuti kegiatan dan kurang nya persiapan dana dalam pelaksanaan kegiatan. Saran dari penelitian ini adalah Karang Taruna Marsada harus Memberikan dorongan kepada remaja supaya tetapaktif dalam mengikuti kegiatan Karang Taruna dilakukan dengan cara memberikan pengarahan pada waktu rapat, baik pengarahan dari pemerintahan setempat maupun dari Pembina Karang Taruna dan untuk mengatasi masalah dana, karang taruna marsada diharapkan mengajukan permintaan anggaran kepada pemerintah desa supaya tidak terkendala dalam pelaksanaan kegiatan yang telah disusun oleh karang taruna. The problem in this study is that many teenagers in Hutapaung Village are trapped in bad associations ranging from drinking liquor, illegal racing, fights between villages, gambling, wandering to sexual acts outside marriage or free sex. Dragging teenagers into bad associations is relatively easy, where teenagers are very easily influenced by negative things that offer false comfort. This is where the Marsada Youth Organization in Hutapaung Village is expected to have a role in fostering the development of youth creativity. The purpose of this research is to find out how the Marsada Youth Organization plays a role in the development of youth in Hutapaung Village, Pollung District, Humbang Hasundutan Regency and to find out what are the obstacles/inhibitors for the Marsada Youth Organization role. in youth development. This study uses a qualitative descriptive method using the analysis of role theory proposed by J. Dwinarwoko and Bagong Suyanto that the role can guide someone in behavior because the role function is to give direction to the socialization process and can unite groups or communities. The results of this study can be concluded that the role of Karang Taruna Marsada has not been going well because there are still problems or obstacles faced by Karang Taruna Marsada in carrying out its development, such as the lack of partici pation of members of the Karang Taruna Marsada in participating in activities and th e lack of preparation of funds in carrying out activities. Suggestions from this research are that the Marsada Youth Organization should provide encouragement to youth to stay active in participating in Youth Organization activities by providing direction at meeting times, both directives from the local government and from the Youth Youth Organization supervisor and to overcome funding problems, the Marsada Youth Organization is expected to propose budget requests to the village government so that they are not constrained in the implementation of activities that have been prepared by the youth organizations.