Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Buruh Pengupas Bawang Merah (Allium cepa L.) (Studi Kasus: Pasar Sambu, Kecamatan Medan Kota)

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu komoditi hortikultura yang termasuk ke dalam sayuran rempah yang digunakan sebagai pelengkap bumbu masakan guna menambah citarasa dan kenikmatan masakan. Menjadi buruh pengupas bawang, merupakan pekerjaan alternative yang dilakukan beberapa ibu rumah tangga yang berada disekitaran pasar sambu., secara keseluruhan jumlah buruh perempuan pengupas bawang merah di Pasar Sambu, Kecamatan Medan Kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui faktor -faktor yang mempengaruhi penerimaan kerja buruh pengupas bawang di Pasar Sambu, Kecamatan Medan Kota. Penelitian ini dilaksanakan di pasar Sambu yang berada di Kecamatan Medan Kota pada bulan November–Desember 2021. Daerah penelitian ditentukan secara purposive yakni ditetapkan secara sengaja, dengan alasan dari prasurvey yang telah dilakukan oleh peneliti pasar Sambu merupakan pasar tradisional terbanyak dalam pekerjaan buruh pengupas bawang merah di Kota Medan, Kecamatan Medan Kota Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan sebanyak 45 orang buruh pengupas bawang merah yang ada di Pasar Sambu Kecamatan Medan Kota Pasar Sambu. Hasil penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan buruh pengupas bawang merah adalah jam kerja dan upah kerja. Variabel skor jam kerja dan upah kerja yang semakin tinggi, berpengaruh signifikan terhadap peningkatan penerimaan buruh pengupas bawang merah di Pasar Sambu Kecamatan Medan Kota. Dilihat dari nilai penerimaan buruh pengupas bawang merah di Pasar Sambu Kecamatan Medan Kota ini memiliki rata-rata penerimaan per bulan mencapai Rp. 1.411.111. Hal ini dapat dikatakan bahwa buruh pengupas bawang merah memiliki penerimaan yang rendah. Besarnya pengaruh pengalaman kerja, jam kerja, dan upah kerja terhadap penerimaan buruh pengupas bawang merah di Pasar Sambu Kecamatan Medan Kota yang diukur menggunakan R2 adalah sebesar 0.763. Hal ini berarti bahwa variabel-variabel independen dalam model ini mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 76,3%. Shallots are one of the horticultural commodities that are included in the spice vegetables which are used as a complement to cooking spices to add flavor and enjoyment to cooking. Becoming an onion peeler is an alternative job that is done by several housewives around the sambu market. Overall, the total number of female onion peelers is at Sambu Market, Medan City District. This study aims to determine the factors that influence the job acceptance of onion peeler workers at Sambu Market, Medan Kota District. This research was carried out at the Sambu market in Medan Kota District in November–December 2021. The research area was determined purposively, that is, it was determined deliberately, on the grounds that from the pre-survey conducted by market researchers, Sambu is the most traditional market in the work of onion peeler workers. in Medan City, Medan City District. In this study, the number of samples used was 45 shallot peeler workers in Pasar Sambu, Medan District, Pasar Sambu City. The results of the study of the factors that influence the acceptance of shallot peeler workers are working hours and work wages. The variable score of working hours and higher wages has a significant effect on increasing the acceptance of onion peeler workers at Sambu Market, Medan City District. Judging from the acceptance value of shallot peeler workers at Sambu Market, Medan City District, this average income per month reaches Rp. 1,411,111. It can be said that shallot peeler workers have low acceptance. The magnitude of the effect of work experience, working hours, and work wages on the acceptance of shallot peeler workers at Sambu Market, Medan City District, which was measured using R2 was 0.763. This means that the independent variables in this model are able to explain the dependent variable of 76.3%.