Perbedaan Kemandirian Ditinjau dari Urutan Kelahiran pada Remaja Laki-Laki di Kelurahan Sari Rejo

Abstract

Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk mengetahui bahwa adanya perbedaan kemandirian ditinjau dari urutan kelahiran pada remaja laki-laki di Kelurahan Sari Rejo. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian ini berjumlah 157 orang. Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik non probability dengan jenis purposive sampling. Teknik pengambilan data dengan model skala likert melalui skala kemandirian. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis anava satu jalur atau (one way ANOVA). Berdasarkan hasil analisis data diketahui Adanya perbedaan kemandirian ditinjau dari urutan kelahiran dengan asumsi yaitu bahwa remaja tengah lebih mandiri dibandingkan dengan remaja sulung dan bungsu. Hasil ini diketahui dengan melihat nilai atau koefisien perbedaan memiliki signifikansi 0,000 < 0,05, hal ini berarti nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian maka hipotesis yang berbunyi perbedaan kemandirian ditinjau dari urutan kelahiran dengan asumsi yaitu bahwa remaja tengah lebih mandiri dibandingkan dengan remaja sulung dan bungsu. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Kemandirian Pada Anak Tengah tergolong sangat tinggi dengan nilai rata-rata hipotetik 155 dan nilai rata-rata empiric 245,55. Sedangkan Kemandirian Pada Anak Sulung tergolong tinggi dengan nilai rata-rata hipotetik 155 dan nilai rata-rata empiric 160,10. Sedangkan Kemandirian Pada Anak Bungsu tergolong rendah dengan nilai rata-rata hipotetik 155 dan nilai rata-rata empiric 106,37. Oleh karena itu hipotesis dinyatakan diterima. This study specifically aims to find out that there are differences in independence in terms of birth order in adolescent boys in Sari Rejo Village. This research uses a quantitative approach method. The sample of this study amounted to 157 people. The sampling technique used is a non-probability technique with purposive sampling type. The data collection technique uses a Likert scale model through an independence scale. The data analysis technique in this study is a one-way ANOVA analysis technique. Based on the results of data analysis, it is known that there are differences in independence in terms of birth order with the assumption that middle adolescents are more independent than the eldest and youngest adolescents. These results are known by looking at the value or coefficient of difference has a significance of 0.000 < 0.05, this means that the significance value obtained is smaller than 0.05. Thus, the hypothesis that reads the difference in independence in terms of birth order with the assumption that middle adolescents are more independent than the eldest and youngest adolescents. Based on the description above, it can be concluded that Independence in Middle Child is classified as very high with a hypothetical average value of 155 and an empirical average value of 245.55. While the independence of the eldest child is high with a hypothetical average value of 155 and an empirical average value of 160.10. While the independence of the youngest child is low with a hypothetical average value of 155 and an empirical average value of 106.37. Therefore the hypothesis is declared accepted.