Hubungan Antara Prokrastinasi Kerja dengan Stres Kerja Pegawai di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji secara empiris Hubungan antara Prokrastinasi Kerja dan Stres Kerja Pegawai di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera. Sampel pada penelitian ini sebanyak 60 Pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Stress kerja dalam penelitian ini diukur berdasarkan aspek menurut Beehr dan Newman (dalam Luthans), Stres yang berkaitan dengan pekerjaan yang dapat menimbulkan ketidakpuasan pada pekerjaan yang dikaitkan dengan perilaku, dan berdasarkan aspek prokrastinasi menurut Ferrari, dkk dan Stell (2015), seseorang yang cenderung prokrastinasi adalah orang-orang yang gagal menepati deadline walaupun individu tersebut punya keinginan untuk mengerjakannya, adanya perasaan cemas saat melakukan prokrastinasi. Berdasarkan hasil analisis dengan Metode Analisis Korelasi r Product Moment, diketahui bahwa ada hubungan antara Stress Kerja dengan Prokrastinasi Kerja dimana Rxy = 0,911 dengan signifikan p = 0.000 < 0,050. Artinya semakin tinggi Stress Kerja maka semakin tinggi Prokrastinasi Kerja dinyatakan diterima. Koefisien determinan (R2) dari hubungan antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y adalah sebesar R2 = 0,830. Ini menunjukkan bahwa Stress Kerja berkontribusi atau memberikan sumbangsi terhadap Prokrastinasi Kerja sebesar 83%. This study aims to determine and empirically test the correlation between work procrastination and employee job stress at the Sumatra Provincial Health Office. The sample in this study were 60 employees of the North Sumatra Provincial Health Office. Work stress in this study was measured based on aspects according to Beehr and Newman (in Luthans), work-related stress that can cause job dissatisfaction associated with behavior, and based on aspects of procrastination according to Ferrari, et al and Stell (2015), someone who tends to procrastinators are people who fail to meet deadlines even though the individual has the desire to do it, there is a feeling of anxiety when procrastinating. Based on the results of the analysis using the Product Moment Correlation Analysis Method, it is known that there is a correlation between work stress and work procrastination where Rxy = 0.911 with a significant p = 0.000 < 0.050. This means that the higher the work stress, the higher the work procrastination is accepted. The determinant coefficient (R2) of the correlation between the independent variable X and the dependent variable Y is R2 = 0.830. This shows that work stress contributes or contributes to work procrastination by 83%.