Pelaksanaan Kontrak Kerja Sama Pengakuan di Masa Pandemi Covid 19 antara PT. Angkasa Pura II dengan PT. Antar Lintas Sumatera (Studi pada Bandar Udara Kualanamu)

Abstract

Perjanjian pengankutan menimbulkan akibat hukum bagi pelaku usaha dan penumpang sebagai hal yang dikehendaki oleh kedua belah pihak. Perjanjian sepihak dan perjanjian timbal balik dikenal sebagai pembeda pembagian perjanjian karena menimbulkan hak dan kewjiban para pihak. Maka dari itu perjanjian pengangkutan disebut dengan perjanjian timbul balik, yaitu konsumen mendapat hak layanan pengangkutan dengan kewajiban membayar biaya pengangkutan, penyelenggaraan angkutan, memperoleh hak, menerima pembayaran jasa pengangkutan dengan kewajiban menyelenggarakan pelayanan angkutan.