Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/17552
Title: Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Atas Pelaksanaan Higiene dan Sanitasi di Rumah Makan Ayam Penyet Surabaya Medan
Other Titles: Legal Protection for Consumers for the Implementation of Hygiene and Sanitation at Ayam Penyet Restaurant Surabaya Medan
Authors: Pragita, Enzeli
metadata.dc.contributor.advisor: Barus, Utary Maharani
Lubis, Anggreni Atmei
Keywords: Perlindungan Hukum;Higiene dan Sanitasi
Issue Date: 23-Dec-2021
Publisher: Universitas Medan Area
Series/Report no.: NPM;178400186
Abstract: Setiap manusia ingin memilih rumah makan yang bersih dan higienis, tidak hanya sebatas pada lokasi dan penyajian hidangannya, melainkan juga peralatan makan yang digunakan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan higienis dan sanitasi di Rumah Makan Ayam Penyet Surabaya Medan dan bagaimana bentuk perlindungan hukum terhadap konsumen atas hygiene dan sanitasi di Rumah Makan Ayam Penyet Surabaya Medan dan Sanksi yang dikenakan kepada rumah makan Ayam Penyet Surabaya Medan jika tidak melaksanakan higiene dan sanitasi berdasarkan peraturan perundang-undangan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah yuridis normatif yang bersifat deskriptif analisis. Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan. Pelaksanaan higienis dan sanitasi di rumah makan Ayam Penyet Surabaya Medan sudah sesuai dengan prinsip higiene sanitasi makanan dan minuman yang ditentukan Depkes RI Tahun 2004 tentang Higiene dan Sanitasi. Bentuk perlindungan hukum terhadap konsumen atas higiene dan sanitasi di Ayam Penyet Surabaya Medan adalah perlindungan hukum secara preventif dan represif. Bentuk perlindungan hukum preventif adalah dikeluarkannya UUPK khususnya terhadap pemenuhan hak-hak konsumen yaitu Pasal 4 huruf (a) dan huruf (h) UUPK. Bentuk perlindungan hukum represif adalah mulai dari ganti rugi hingga sanksi pidana atau sanksi akhir kepada pelaku usaha, namun di rumah makan Ayam Penyet Surabaya Medan belum pernah terjadi penjatuhan sanksi pidana kepada pelaku usaha, kecuai terkait makanan tumpah atau tidak sesuai adalah dengan mengganti makanan tersebut dengan makanan yang baru. Sanksi yang dikenakan kepada rumah makan Ayam Penyet Surabaya Medan jika tidak melaksanakan higiene dan sanitasi diatur dalam KUHP, UUPK, UU Pangan, UU Kesehatan, Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1098/2003 dan KUHP. Ayam Penyet Surabaya Medan belum pernah mendapat sanksi karena tidak pernah melakukan pelanggaran pelaksanaan higiene dan sanitasi makanan. Untuk menjamin higiene dan sanitasi, disarankan kepada dinas terkait seperi MUI, Dinas Kebersihan, Dinas Kesehatan atau lembaga terkait lainnya dapat melakukan pengawasan secara rutin kepada rumah makan agar pelaku usaha konsisten melaksanakan higiene dan sanitasi rumah makan sesuai dengan standar . Every human wants to choose a clean and hygienic restaurant. Clean is not only limited to the location and presentation of the dishes, but also the cutlery used. The problem in this study is how to implement hygiene and sanitation at the Ayam Penyet Restaurant in Surabaya, Medan and how is the form of legal protection for consumers on hygiene and sanitation at the Ayam Penyet Surabaya Restaurant Medan and the sanctions imposed on the Ayam Penyet Surabaya Restaurant Medan if they do not carry out hygiene and sanitation based on statutory regulations. The type of research used in writing this thesis is normative juridical which is descriptive analysis. The approach method used in this research is the statutory approach. The implementation of hygiene and sanitation at the Ayam Penyet Surabaya Restaurant, Medan is in accordance with the principles of hygiene and sanitation of food and beverages as determined by the Ministry of Health of the Republic of Indonesia in 2004 concerning Hygiene and Sanitation. The form of legal protection for consumers for hygiene and sanitation at Ayam Penyet Surabaya Restaurant, Medan, especially related to the problem of spilled food or food that is not in accordance with the wishes of consumers is to replace the food with new food, as a form of responsibility for business actors in providing protection for their rights. consumer rights in accordance with Article 4 letter (a) and letter (h) of the UUPK. Sanctions imposed on Ayam Penyet Surabaya restaurant, Medan if they do not carry out hygiene and sanitation based on the laws and regulations are regulated in the UUPK, the Food Law, the Health Law, the Decree of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. 1098/2003 and the Criminal Code. According to the research results, the Ayam Penyet Surabaya Medan has never been sanctioned because there has never been a violation of the implementation of hygiene and sanitation of food. To ensure hygiene and sanitation, it is recommended that relevant agencies such as MUI, Sanitation Service, Health Office or other related institutions can carry out routine supervision of restaurants so that business actors consistently carry out restaurant hygiene and sanitation according to standards.
Description: 56 Halaman
URI: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/17552
Appears in Collections:SP - Civil Law

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
178400186 - Enzeli Pragita - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, Bibliography900.02 kBAdobe PDFView/Open
178400186 - Enzeli Pragita - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV543.68 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.