Hubungan Antara Interaksi Sosial Dengan Perkembangan Moral Pada Siswa di SMA Negeri 1 Batang Kuis

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara interaksi sosial dengan Perkembangan moral pada siswa di SMA N 1 Batang Kuis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Populasi yang digunakandalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA N 1 Batang Kuis sebanyak 324 siswa, sampel yang digunakan berjumlah 160 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Teknik analisis data padapenelitian ini menggunakan Korelasi Product Moment. Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai signifikansi korelasi p = 0,000 p < 0,05, artinya ada hubungan positif antara interaksi sosial dengan perkembangan moral pada siswa di SMA N 1 Batang Kuis, koefisien determinan (r2) sebesar 0,296 atau 29,6%. Dengan kata lain hipotesis diterima. Perkembangan moral siswa tergolong rendah (mean empirik = 67,00 < mean hipotetik = 92,5 dimana selisihnya tidak lebih dari SD = 22,141) dan untuk interaksi sosial siswa tergolong rendah (mean empirik = 64,79< mean hipotetik = 75 dimana selisihnya tidak lebih dari SD =13,884).Dari hasil penelitian ini menunjukkan Interaksi Sosial siswa berada dalam kategori rendah. Perkembangan Moral siswa juga berada dalam kategori rendah. Jika dikaitkan dalam tahap perkembangan moral oleh kohlberg maka siswa siswi di SMA N 1 Batang kuis berada pada Tingkat Prakonvensional yaitu individualisme dimana anak masih memikirkan segala hal yang di perbuat untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan dirinya sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa seorang siswa harus mampu berinteraksi dengan baik di lingkungan sosialnya sehingga nantinya akan menumbuhkan perkembangan moral yang lebih baik. The purpose of this study was to determine whether there is a relationship between social interaction and moral development in students at SMA N 1 Batang Kuis. The research method used in this study is a quantitative method. The population used in this study were 324 students of class X SMA N 1 Batang Kuis, the sample used was 160 students. The sampling technique in this study used Simple Random Sampling. The data collection method in this study used a Likert scale. The data analysis technique in this study uses Product Moment Correlation. The results of this study indicate a correlation significance value of p = 0.000 p <0.05, meaning that there is a positive relationship between social interaction and moral development in students at SMA N 1 Batang Kuis, the determinant coefficient (r2) is 0.296 or 29.6%. In other words, the hypothesis is accepted. The moral development of students is low (empirical mean = 67.00 < hypothetical mean = 92.5 where the difference is not more than SD = 22.141) and for students' social interaction is low (empirical mean = 64.79 < hypothetical mean = 75 where the difference is not more than SD = 13,884). The results of this study indicate that students' social interaction is in the low category. Moral development of students is also in the low category. If it is related to the stage of moral development by Kohlberg, students at SMA N 1 Batang Quiz are at the Pre-conventional Level, namely individualism where children still think about everything they do to satisfy their own needs and desires. This shows that a student must be able to interact well in his social environment so that later it will foster better moral development.