Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/18047
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Marlina | - |
dc.contributor.advisor | Ramadhan, M. Citra | - |
dc.contributor.author | Silaban, Benny Fitra | - |
dc.date.accessioned | 2022-08-20T04:03:00Z | - |
dc.date.available | 2022-08-20T04:03:00Z | - |
dc.date.issued | 2019-04-12 | - |
dc.identifier.uri | https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/18047 | - |
dc.description | 107 Halaman | en_US |
dc.description.abstract | Kekerasan perbuatan yang dilarang oleh undang-undang dan barang siapa yang melakukan sesuatu perbuatan yang melanggar undang - undang diartikan sebagai perihal (yang bersifat, berciri), keras, perbuatan seseorang atau kelompok orang yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain. Perempuan adalah makhluk yang lemah lembut dan penuh kasih sayang karena perasaannya yang halus, perempuan mengungkapkan perasaan melalui bicara dan perasaan. Perempuan lebih perhatian pada ungkapan, kata,relasi,proses.Perempuan lebih membangun relasi, komunikasi, lebih menekan seluruh proses, seluruh pribadi dengan seluruh perasaan kerasnya. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana peranan penyidik dalam penanganan kasus tindak pidana kekerasan yang dilakukan oleh perempuan, bagaimana upaya penanggulangan terjadinya tindak pidana kekerasan yang dilakukan oleh perempuan di wilayah Polres Samosir dan bagaimana hambatan dalam penanggulangan terjadinya tindak pidana kekerasan yang dilakukan oleh perempuan diwilayah Polres Samosir. Metode penelitian dengan menggunakan jenis penelitian secara yuridis normatif yaitu penelitian yang dilakukan dengan meneliti bahan pustaka (data sekunder) atau penelitian hukum perpustakaan. Dengan menggunakan pengumpulan data dari perpustakaan dan lapangan yaitu dilakukan diPolres Resor Samosir Unit Pelayanan Perempuan dan Anak dengan mengambil kasus tindak pidana dan melakukan wawancara terhadap penyidik terkait. Peranan penyidik dalam penanganan kasus lirdak pidana kekerasan yang dilakukan oleh perempuan diwilayah Polres Samosir dengan menerima adanya laporan dari saksi dan korban kemudian, ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya surat perintah penyidikan yang dibuat oleh Kasat Reskrim Polres Samosir atas nama Kepala Polres Samosir yang memerintahkan kepada pihak penyidik dan penyidik pembantu untuk melakukan penyidikan terhadap tindak pidana kekerasan yang dilakukan, dalam hal ini tersangka dipanggil untuk diperiksa tanpa adanya penangkapan, penahanan, dan penggeledahan. Pemeriksaan terhadap tersangka setelah selesai dilanjutkan dengan pelimpahan berkas perkara pada Kejaksaan dan Pengadilan Negeri yang berwenang.Upaya penanggulangan terjadinya tindak pidana kekerasan yang dilakukan oleh perempuan diwilayah Polres Samosir dengan melakukan langkah-langkah seperti sosialisasi dan berkordinasi dengan instansi terkait Dinas Sosial untak bersama-sama melaksanakan sosialisasi terkait penanggulangan terjadinya tindak pidana kekerasan, meningkatkan hukuman bagi para pelaku. Hambatan dalam penanggulangan terjadinya tindak pidana kekerasan yang dilakukan oleh perempuan diwilayah Polres Samosir adalah: Kurangnya jumlah personil penyidik PPA Polres Samosir sehinggga kinerja mereka kurang efektif. Keterbatasan keterampilan dalam menangani kasus pidana dengan tersangka perempuan.Lemahnya koordinasi dan kerjasama antara kepolisian dengan pihak-pihak dan instansi-instansi lerkait yang berakaitan dengan penanganan kekerasan yang dilakukan oleh perempuan. Violence that is prohibiled by law and whoever commits an act that violates the law is defined as a subject (which is characterized, characterized), violent, an act ofa person or group of people which causes injury or death to another person or causes physical or propertydamage other people. Women are gentle and loving creatures because of their subile feelings,women axpress feelings through speech and feelings. Women pay more alfention to expressions,words, relarionships,processes.Women build relationships, communicale more.suppress the whole process,the whole person with all the hard feelings. The problem in this research is how the role of the invesrigator in handling cases of criminal acts of violence committed by women,how to avercome the crime of violence cammited by women in the Samosir Regional Police and how to overcome the crime of violence committed by women in the Samosir Regional Police. The research methad by using this iype of research is normative juridical, namely research carried out by eramining library materials (secondary dala) or library legal research. By using data collection from the library and the field,it was conducied at the Samosir Resort Police Unit far Women and Children Services bylaking criminal cases and conducting interviews with related investigalors. The role of the imestigator in handling cases of criminal acis of violence commilled by women in the Samasir Regional Police by receiving reports from witnesses and victims later followed up with the issuance of an investigation warrant made by the Samosir Regional Police Criminal Investigator on behalfofthe Samosir Police Chiefwho ordered investigators and investigators assistants to carry out investigations into the acts of violence committed, in this case the suspecis are called to be examined without arrest, detention and searches. Examination ofthe suspect affer it was completed followed by the transfer of case flles to the compelent Attorney and District Couri. Efforis to combat the oceurrence of criminal acts of violence committed by women in the Samosir Regional Police by taking sieps such as socialization and coordinating with relevant agencies of the Social Service to jointly carryout socialization related to the prevention ofcriminal acts of violence,increasing penalties for the perpetrators. Obstacles in overcoming the crime of violence commitled by women in the Samosir Regional Police are: Lack of the number of Samosir Regional Police PPA investigators so that their performance is less effective. Limited skills in handling criminal cases with female suspects. Weak coordination and cooperation between the police and the parties and related agencies that relate to handling violence commilted by women. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Medan Area | en_US |
dc.relation.ispartofseries | NPM;171803030 | - |
dc.subject | tindak pidana kekerasan | en_US |
dc.subject | pelaku perempuan | en_US |
dc.subject | violent crimes | en_US |
dc.subject | female actors | en_US |
dc.title | Peranan Penyidik Polri dalam Penanganan Kasus Tindak Pidana Kekerasan yang Dilakukan Perempuan (Studi Polres Samosir Unit Pelayan Perempuan dan Anak) | en_US |
dc.title.alternative | The Role of Polrior Institution in Handling the Case of Criminal Violence that Women Do (Samosir Regional Police Study Unit For Women and Children Servants) | en_US |
dc.type | Tesis Magister | en_US |
Appears in Collections: | MT - Master of Law |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
171803030 - Benny Fitra Silaban - Fulltext.pdf | Cover, Abstract, Chapter I,II,III,V Bibliography | 10.73 MB | Adobe PDF | View/Open |
171803030 - Benny Fitra Silaban - Chapter IV.pdf Restricted Access | Chapter IV | 894.07 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.