Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/18147
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorIrwan-
dc.contributor.advisorHermansyah-
dc.contributor.authorNapitupulu, Wahyu David K-
dc.date.accessioned2022-09-12T07:54:30Z-
dc.date.available2022-09-12T07:54:30Z-
dc.date.issued2022-08-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/18147-
dc.description83 Halamanen_US
dc.description.abstractBatu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Proses pembuatan batu bata selama ini mengalami masalah pada proses pembuatan yang lama karena harus melalui pembakaran lagi. Di era saat ini suhu bumi sekarang mengalami penaikan suhu hingga diperlukan ruangan seperti ac atau kipas atau penyejuk ruangan lainnya. Penggunaan barang elektronik penyejuk ruangan dapat mengakibatkan dampak yang kurang baik bagi lingkungan, oleh karena itu dilakukan inovasi batu bata yang di styrofoam diharapkan dapat menetralisir suhu ruangan. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui apakah suhu ruang dapat dinetralisir pleh batu bata yang di styrofoam tanpa pembakaran dan untuk Mengetahui perubahan batu bata biasa dengan batu bata yang di Styrofoam tanpa pembakaran. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh oleh peneliti, maka peneliti mendapatkan hasil bahwa dalam kondisi ruang bangunan dalam tiga hari pengamatan dengan dinding menggunakan Batu-bata Konvensional suhu rata- rata total dari hasil pengamatan 30,2º C, dan pada dalam ruang batu-bata suhu rata-rata yaitu 29,6ºC, sehingga terdapat perbedaan rata-rata suhu ruang antara dinding batu-bata konvensional dan dinding batu-bata styrofoam selisih 0,6º C. penggunaan dinding batu-bata styrofoam tanpa pembakaran dalam skalakecil dari hasil penelitian bisa dikatakan meminimalisirsedikit suhu yang ada dalam ruang, namun dalam skala besar belum bisa dikatakan signifikan dalam meminimalisir nilai suhu dalam ruang bangunan, karena tidak terlampau jauh dibandingkan dengan dinding menggunakan batu-bata konvensional, karena terdapat perbedaan selisih suhu yang terlampau kecil dan dibanding nilai ekonomisnya yang tidak terlampau jauh. penggunaan zat kimia (Sodium silikat dan Natrium hidroksida) sebagai tahapan untuk membuat batu-bata styrofoam tanpa pembakaran dinyatakan tidak berhasil, dikarenakan sifat bata yang jika di rendam atau kena air hujan selama ± 24 jam atau 1 hari akan mengalami kerusakan atau batu-bata akan kembali lunak seperti tanah liat. Brick is one of the materials used to make walls. The process of making bricks has been experiencing problems in the process the old one because it has to go through burning again. In the current era, the earth's temperature is now experiencing an increase in temperature up to space is needed such as ac or fan or other air conditioners. Use air conditioning electronic goods can have an unfavorable impact for the environment, that's why an innovation of bricks in styrofoam was made expected to neutralize the room temperature. This study aims to determine whether the room temperature can be neutralized by bricks that are styrofoam without burning and to find out the change in the value of the compressive strength of ordinary bricks with bricks made Styrofoam without burning. Based on the research results obtained by the researchers, the researchers got the results that in the condition of the building space in three days of observation with walls using Conventional Bricks temperature the total average of the observations is 30.2º C, and in the average room temperature of bricks is 29.6ºC, so there is a difference in the average room temperature between conventional brick walls and brick walls styrofoam difference 0.6º C. use styrofoam brick walls without burning on a scale small from the results of the study can be said to minimize a little temperature that is in the room, but on a large scale yet can be said to be significant in minimizing the temperature value in building space, because it is not too far compared to the wall using conventional bricks, because there is a temperature difference that is too small and compared to its economic value which is not too far away. use of chemicals (Sodium silicate and Sodium hydroxide) as steps for making styrofoam bricks without burning is declared no successful, due to the nature of the brick which when soaked or exposed to water rain for ± 24 hours or 1 day will be damaged or the bricks will come back soft like clay.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.relation.ispartofseriesNPM;158110018-
dc.subjectSuhu Ruangen_US
dc.subjectBatu Bataen_US
dc.subjectStyrofoamen_US
dc.subjectRoom Temperatureen_US
dc.subjectBricksen_US
dc.subjectStyrofoamen_US
dc.titlePerbandingan Suhu Ruang Memakai Batu Bata Biasa Dengan Batu Bata Styrofoamen_US
dc.title.alternativeComparison of Room Temperature Using Ordinary Bricks With Styrofoam Bricksen_US
dc.typeSkripsi Sarjanaen_US
Appears in Collections:SP - Civil Engineering

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
158110018 - Wahyu David K. Napitupulu - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I,II,III,V Bibliography5.25 MBAdobe PDFView/Open
158110018 - Wahyu David K. Napitupulu - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV1.71 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.