Implementasi Program Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (Pkk) dalam Meningkatkan Pendidikan dan Keterampilan Perempuan di Desa Naga Timbul Kecamatan Tanjung Morawa

Abstract

Implementasi merupakan bagian yang krusial bagi sebuah proses kebijakan serta proses ini bersinggungan dengan realiasi yang mengarah pada program yang telah ditetapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana implementasi program pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK) di desa naga timbul serta faktor penghambat nya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Edward III yang menjelaskan bahwa keberhasilan dan kegagalan dari suatu implementasi kebijakan ialah komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi program pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK) di desa naga timbul belum sepenuhnya berjalan dengan baik, penelitian menunjukkan kominikasi baik, sumber daya cukup, disposisi cukup, dan struktur birokrasi tidak baik. Dan juga masih banyak perempuan-perempuan yang kemampuan dan pendidikan nya belum meningkat. Serta faktor penghambat implementasi program pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga dalam meningkatkan pendidikan ketrampilan ialah kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat terkait pentingnya meningkatkan kemampuan dengan mengikuti pelatihan (PKK). Implementation is a crucial part of a policy process and this process intersects with reality that leads to pre-determined programs to achieve goals. The formulation of the problem in this research is how to implement the empowerment and family welfare program (PKK) in the village naga timbul and the inhibiting factors. The theory used in this research is Edward III theory which explains that the success and failure of a policy implementation are communication, recources, disposition, and bureaucratic structure. The research method used is qualitative with a descriptive approach. The results of this study indicate that the implementation of the empowerment and family welfare program (PKK) in village Naga timbul has not yet fully gone well, the results of the study show good communication,sufficient resources, sufficient disposition, and the bureaucratic structure is not good and also there are still many women whose abilities and education have not improved as well as factors that hinder program implementation empowerment and family welfare in improving skills education is the lack of awareness and understanding of the community regarding the importance of increasing ability by participating in training (PKK).