Hubungan antara Lingkungan Kerja dengan Kelelahan Kerja pada Karyawan PT. Prima Kencana ADV

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lingkungan kerja dengan kelelahan kerja pada karyawan PT. Prima Kencana ADV. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan analisis korelasional. Populasi penelitian dalah karyawan di PT. Prima Kencana Adv yang berjumlah 67 karyawan. Menggunakan teknik sampling total sampling. Lingkungan kerja diukur menggunakan skala yang disusun berdasarkan teori (Analisa, 2018) yaitu: struktur kerja, tanggung jawab, perhatian dan dukungan pemimpin, kerjasama antar kelompok, dan kelancaran komunikasi. Kelelahan kerja diukur menggunakan skala yang disusun berdasarkan aspek-aspek kelelahan kerja menurut Schuler dan Jackson (2001) sebagai berikut :Kelelahan Emosional, Sikap Depersonalisasi, Perasaan Tidak Mampu. Berdasarkan hasil perhitungan analisis korelasi product moment, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan negatif antara Lingkungan kerja dengan Kelelahan kerja. Hasil ini dibuktikan dengan koefisien korelasi rxy = -0,491, dengan Signifikan p= 0,000 < 0,05. Koefisien determinan (r2) dari hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah r2= 0,241. Ini menunjukkan bahwa Lingkungan kerja berdistribusi sebesar 24,10% terhadap Kelelahan kerja. Dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja tergolong sedang dengan nilai mean hipotetik sebesar 82.500 dan mean empirik sebesar 73.761. Selanjutnya kelelahan kerja tergolong tinggi karena mean hipotetik 67.500 dan mean empiriknya sebesar 76.313. This study aims to determine the correlation between work environment and work fatigue on employees of PT. Prima Kencana ADV. This study uses quantitative research methods with correlational analysis. The research population is employees at PT. Prima Kencana Adv, totaling 67 employees. Using a total sampling technique of sampling. The work environment is measured using a scale that is based on theory (Analysis, 2018), namely: work structure, responsibility, attention and support from leaders, collaboration between groups, and smooth communication. Work fatigue is measured using a scale that is based on aspects of work fatigue according to Schuler and Jackson (2001) as follows: Emotional Fatigue, Depersonalization Attitude, Feelings of Inadequacy. Based on the calculation of product moment correlation analysis, it can be seen that there is a negative relationship between work environment and work fatigue. This result is evidenced by the correlation coefficient rxy = -0.491, with significant p = 0.000 <0.05. The determinant coefficient (r2) of the relationship between the independent variable and the dependent variable is r2 = 0.241. This shows that the work environment has a distribution of 24.10% on work fatigue. It can be concluded that the work environment is classified as moderate with a hypothetical mean of 82,500 and an empirical mean of 73,761. Furthermore, work fatigue is classified as high because the hypothetical mean is 67,500 and the empirical mean is 76,313.