Hubungan Kecanduan Gadget Dengan Rasa Empati Pada Siswa Smp Angkasa Lanud Soewondo Medan Polonia

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecanduan gadget dengan rasa empati pada siswa SMP Angkasa Lanud Soewondo, Medan Polonia. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah adanya hubungan negatif antara kecanduan gadget dengan rasa empati pada siswa-siswi, dengan asumsi bahwa semakin tinggi tingkat kecanduan gadget maka semakin rendah rasa empati pada siswa-siswi. Sebaliknya, jika semakin rendah tingkat kecanduan gadget maka semakin tinggi rasa empati pada siswa-siswi. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa-siswi yang bersekolah di SMP Angkasa Lanud Soewondo berjumlah 193 siswa-siswi. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 siswa-siswi SMP Swasta Angkasa, Lanud Soewondo. Peneliti menggunakan metode kuantitatif dan teknik total sampling. Peneliti menggunakan skala sebagai alat pengumpulan data, yaitu skala kecanduan gadget yang disusun berdasarkan aspek kecanduan gadget menurut Kwon dkk (dalam Putri, 2019) dan skala empati disusun berdasarkan aspek empati menurut Davis (dalam Nashori, 2008). Uji analisis data menggunakan teknik korelasi (rxy) -0,565 dengan signifikan (P) 0,000 < 0,05. Hal ini berarti hipotesis yang peneliti ajukan diterima. Kecanduan gadget tergolong tinggi, dimana mean hipotetik 107,5 < mean empirik yaitu 130,25 dan selisihnya melebihi bilangan SD yaitu 15,338. Empati tergolong rendah dimana mean hipotetik 90 > dari mean empirik yaitu 82,22 dan selisihnya lebih dari bilangan SD yaitu 6,753. Koefisien determinan (r2) dari hubungan antara variabel bebas X (kecanduan gadget) dengan variabel terikat Y (empati) yaitu = 0,319 yang berarti bahwa kecanduan gadget mempengaruhi empati sebesar 31,9%. This study aims to determine the relationship between gadget addiction and empathy in students of SMP Angkasa Lanud Soewondo, Medan Polonia. The hypothesis proposed in this study is that there is a negative relationship between gadget addiction and students' empathy, with the assumption that the higher the gadget addiction level, the lower the students' empathy. On the other hand, the lower level of gadget addiction, the higher the empathy for students. The population in this study were 193 students who attended SMP Angkasa Lanud Soewondo. Sample in this study is 100 students. The researcher uses a scale as a data collection tool, namely the gadget addiction scale which is based on the gadget addiction aspect according to Kwon et al (in Putri, 2019) and the empathy scale is based on the empathy aspect according to Davis (in Nashori, 2008). The data analysis test used a correlation technique (rxy) -0.565 with a significant (P) 0.000 <0.05. This means that the hypothesis that the researcher proposes is accepted. Gadget addiction is high, where the hypothetical mean is 107.5 < the empirical mean is 130.25 and the difference exceeds the SD number, which is 15.338. Empathy is low where the hypothetical mean is 90 > from the empirical mean, which is 82.22 and the difference is more than the SD number, which is 6.753. The determinant coefficient (r2) of the relationship between the independent variable X (gadget addiction) and the dependent variable Y (empathy) is = 0.319, which means that gadget addiction affects empathy by 31.9%.