Subjective Well Being Pada Personil Detasemen Gegana Satuan Brimob Daerah Sumut

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis pada Personil Staf Detasemen Gegana Satuan Brimob Sumut. Penelitian ini juga menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 75 orang personil, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis masing-masing memiliki kontribusi yang berbeda-beda. Dimana faktor harga diri sebesar 0,767 atau 55%, faktor kepribadian sebesar 0,745 atau 17%, faktor optimisme sebesar 0,741 atau 13%, faktor dukungan sosial sebesar 0,877 atau 8%, faktor pengaruh masyarakat sebesar 0,724 atau 5%, dan yang terakhir faktor demografis sebesar 0,680 atau 2%. Perolehan hasil analisis yang didapatkan bahwa kontribusi tertinggi yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis personil detasemen gegana yaitu faktor harga diri dengan sebesar 0,767 atau 55% dan kontribusi yang terendah yaitu faktor demografis sebesar 0,680 atau 2%, hasil yang diperoleh. Kepuasan dalam hidup yang dirasakan manusia itu ialah suatu bagian dari kesejahteraan psikologis. Kesejahteraan psikologis adalah bagaimana individu menilai hidupnya, baik itu evaluasi afektif maupun kognitif yang berasal dari beberapa variabel contohnya rasa puas dalam hidup, dan kepuasan bekerja, tanpa adanya stress atau rasa cemas, dan adanya kondisi hati maupun emosi yang stabil. Bekerja merupakan kebutuhan dalam hidup begitu juga bidang yang di pilih didalam bekerja. Menurut Harter (dalam Tenggara, dkk 2008), pekerjaan adalah suatu bagian penting bagi semua orang dan juga sebagai kebutuhan. Bidang yang di pilih pun merupakan suatu kebutuhan karena kalau seseorang bekerja tidak sesuai keinginannya, maka tidak merasakan kebahagiaan. Ketika bekerja tanpa adanya suatu rasa kebahagiaan maka bekerja tidak bisa sungguh-sungguh di dalam pekerjaan itu. This study aims to determine the factors that affect the psychological well-being of the personnel of the Gegana Detachment staff of the North Sumatra Mobile Brigade Unit. This study also uses a quantitative descriptive method. The sample in this study was 75 personnel, with the sampling technique using purposive sampling. Based on the factors that affect psychological well-being, each has a different contribution. Where the self-esteem factor is 0.767 or 55%, the personality factor is 0.745 or 17%, the optimism factor is 0.741 or 13%, the social support factor is 0.877 or 8%, the community influence factor is 0.724 or 5%, and the last is the demographic factor. 0.680 or 2%. The results of the analysis show that the highest contribution that affects the psychological well-being of the Gegana detachment personnel is the self-esteem factor of 0.767 or 55% and the lowest contribution is the demographic factor of 0.680 or 2%, the results obtained. Satisfaction in life that is felt by humans is a part of psychological wellbeing. Psychological well-being is how individuals assess their lives, both affective and cognitive evaluations that come from several variables, for example, satisfaction in life and job satisfaction, without stress or anxiety, and stable heart and emotional conditions. Work is a necessity in life as well as the chosen field of work. According to Harter (in Southeast, et al 2008), work is an important part for everyone and also as a necessity. The chosen field is also a necessity because if someone does not work according to his wishes, then he does not feel happiness. When working without a sense of happiness, work cannot be truly in the job