Hubungan antara Fanatisme dengan Perilaku Konsumtif pada Penggemar BTS di Medan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fanatisme dengan perilaku konsumtif penggemar BTS di Medan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel pada penelitian ini sebanyak 100 penggemar BTS dan menggunakan teknik penambilan sampel Total Sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala fanatisme dan skala perilaku konsumtif. Metode analisis data menggunakan pearson product moment. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu ada hubungan positif antara fanatisme dengan perilaku konsumtif yang artinya semakin tinggi fanatisme maka akan semakin meningkat pula perilaku konsumtif penggemar BTS, begitu pula sebaliknya semakin rendah fanatisme maka akan semakin menurun pula perilaku konsumtif penggemar BTS. Beradasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat dinyatakan bahwa hasil pada penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif antara fanatisme dengan perilaku konsumtif, dimana 𝒓𝒙𝒚 = 0,690 dengan signifikan p = 0,000 < 0,05. Dengan demikian maka hipotesis yang diajukan diterima. Berdasarkan dari hasil penelitian maka sumbangan fanatisme sebesar 47,6% dan sisanya 52,4% lagi dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya seperti: motivasi, persepsi, pembelajaran, dan sikap. This study aims to determine the correlations between fanaticism and consumptive behavior of BTS fans in Medan. This study uses a quantitative approach. Sample in this research is 100 BTS fans and used the Total Sampling technique. Data collection method uses a fanaticism scale and a consumptive behavior scale. The method of data analysis is using pearson product moments. The hypothesis in this study is that there is a positive correlations between fanaticism and consumptive behavior, which means that the fanaticism became higher more comsumptive behavior BTS fans will increase. Vice versa, the lower fanaticism, consumptive behavior will also decrease. The results showed a positive correlations beetween fanaticism and consumptive behavior, where rxy = 0.690 with a significant p= 0.000 < 0.05. Thus hypothesis is accepted. Based on the research results, the contribution of fanaticism is 47,6% and the remaining 52,4% affeceted by other factors such: motivation, perception, learning, and attitude.