Perbandingan Metode Mayerhoff dan Metode Aoki De Alencer pada Analisis Daya Dukung Tanah Proyek Pembangunan Bendung D.I Serdang (Studi : Kasus Proyek Konstruksi Bendung D.I Serdang)

Abstract

Pondasi Bore Pile merupakan pondasi yang dibangun dengan cara mengebor tanah terlebih dahulu, kemudian diisi dengan tulangan dan dicor. Bore Pile dipakai pada tanah dasar yang kokoh mempunyai daya dukung yang besar terletak sangat dalam, yaitu kurang lebih 15 meter serta keadaan sekitar lokasi tanah bangunan yang sudah banyak berdiri. Kelebihan pondasi ini adalah pemasangan yang tidak menciptakan gangguan suara, kebisingan, maupun getaran karena prosesnya dilakukan secara manual dan tidak menggunakan mesin. Jadi, selama dalam proses pemasangan berlangsung, lingkungan yang berada di sekitar proyek tidak terganggu dan proses ini juga tidak beresiko terhadap bangunan yang berada di sekitar tempat tersebut. Pemilihan bentuk pondasi yang didasarkan pada daya dukung tanah, perlu diperhatikan beberapa hal, antara lain bila tanah keras terletak pada kedalaman hingga 10 meter atau lebih dari di bawah permukaan tanah, maka jenis pondasi yang pada umumnya dipakai adalah pondasi Bore Pile. Analisis perhitungan kapasitas daya dukung pondasi yang menggunakan metode Mayerhoff, Aoki dan De Alencar, dan data penyelidikan tanah diperoleh dari hasil pengujian SPT. Berdasarkan hasil diatas daya dukung ultimate (Q ult) menggunakan metode Mayerhoff yaitu BH-1 (93, 02 ton), BH-2 (95, 93 ton), BH-3 (103, 12 ton), BH-4 (95, 93 ton), BH-5 (94, 75 ton). Sedangkan menggunakan metode Aoki De Alencer yaitu BH-1 (37,28 ton), BH-2 (38,7 ton), BH-3 (41,28 ton), BH-4 (38,37 ton), BH-5 (47,37 ton). Kapasitas izin daya dukung tanah (Q izin) menggunakan metode Mayerhoff yaitu BH-1 (20,4966 ton), BH-2 (22,75326 ton), BH-3 (20,44285 ton), BH-4 (22, 84965 ton), BH-5 (21,16026 ton). Sedangkan menggunakan metode Aoko De Alencer yaitu BH-1 (8,19864 ton), BH-2 (9,101304 ton), BH-3 (8,17714 ton), BH-4 (9,13986 ton), BH-5 (8,464104 ton). Berdasarkan tabel 4.11 dapat disimpulkan bahwa hasil dari perhitungan daya dukung dari metode Mayerhoff lebih besar daripada metode Aoki dan De Alencer, maka metode Mayerhoff lebih efisien daripada metode Aoki de Alencer. Bore Pile foundation is a foundation that is built by drilling the ground first, then filled with reinforcement and casted. Bore Pile is used on a solid subgrade that has a large bearing capacity located very deep, which is approximately 15 meters and the condition around the location of the building land that has been standing a lot. The advantage of this foundation is that the installation does not create noise, noise, or vibration because the process is done manually and does not use machines. So, during the installation process, the environment around the project is not disturbed and this process is also not at risk to the buildings around the place. The selection of the form of the foundation based on the bearing capacity of the soil, several things need to be considered, among others, if the hard soil is located at a depth of up to 10 meters or more from below the soil surface, the type of foundation that is generally used is the Bore Pile foundation. Analysis of the calculation of the bearing capacity of the foundation using the Mayerhoff, Aoki and De Alencar method, and soil investigation data obtained from the results of the SPT test. Based on the results above, the ultimate bearing capacity (Q ult) using the Mayerhoff method is BH-1 (93, 02 tons), BH-2 (95, 93 tons), BH-3 (95, 93 tons), BH-4 (22, 84965 tons), BH-5 (94, 75 tons). While using the Aoki De Alencer method, namely BH-1 (20.4966 tons), BH-2 (22.75326 tons), BH-3 (20.44285 tons), BH-4 (22.84965 tons), BH-5 (21,16026 tons). Soil bearing capacity permit (Q permit) using the Mayerhoff method, namely BH-1 (20,4966 tons), BH-2 (22,75326 tons), BH-3 (20,44285 tons), BH-4 (22, 84965 tons) tons), BH-5 (21,16026 tons). While using the Aoko De Alencer method, namely BH-1 (8,19846 tons), BH-2 (9,101304 tons), BH-3 (8,17714 tons), BH-4 (9,13986 tons), BH-5 (8,464104 tons). Based on table 4.11 it can be concluded that the results of the calculation of the carrying capacity of the Mayerhoff method are greater than the Aoki and De Alencer methods, so the Mayerhoff method is more efficient than the Aoki de Alencer method.