Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/18672
Title: Representasi Kekerasan Simbolik terhadap Perempuan (Studi Analisis Wacana Kritis pada Film Imperfect 2019 Karya Ernest Prakasa)
Other Titles: Representation of Symbolic Violence Against Women (Critical Discourse Analysis Study on the Film Imperfect 2019 by Ernest Prakasa)
Authors: Siregar, Riris
Keywords: representasi;film;film imperfect;kekerasan simbolik;perempuan;representation;film;imperfect film;symbolic violence;women
Issue Date: 16-Aug-2022
Publisher: Universitas Medan Area
Series/Report no.: NPM;178530040
Abstract: Kekerasan Simbolik merupakan kekuasaan yang dipergunakan untuk mengontruksi suatu objek ataupun realita yang ada dalam masyarakat. Kekerasan simbolik pada penelitian ini adalah kekerasan terhadap perempuan yang digambarkan melalu media yaitu film yang berjudul Imperfect 2019 karya Ernest Prakasa. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan atau merepresentasikan dan menganalisis kekerasan simbolik terhadap perempuan yang diilustrasikan dalam film Imperfect dan ingin mengetahui bagaimana bentuk dari kekerasan simbolik. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Informan dalam penelitian ini berjumlah enam orang, menggunakan purposive sampling dan yang menonton film Imperfect. Teori yang digunakan adalah teori wacana kritis Norman Fairclough yang dikaji menggunakan tiga dimensi yaitu teks, prakik wacana dan praktik sosial budaya. Hasil penelitian menunjukkan pada analisis teks terdapat tujuh teks yang merepresentasikan kekerasan simbolik terhadap perempuan. Tujuh teks tersebut terdapat dua dominasi yaitu dominasi terhadap bentuk tubuh perempuan dan dominasi dalam keluarga. Kemudian melalui analisis praktik wacana kritis peneliti melihat bahwa kekerasan simbolik pada perempuan terjadi dan banyak dialami oleh masyarakat. Adanya kekerasan simbolik di dalam film turut dibenarkan oleh para penontonnya dan hal ini juga sesuai dengan kondisi sosial masyarakat. Symbolic violence is power that is used to construct an object or reality that exists in society. Symbolic violence in this study is violence against women depicted through the media, namely the film entitled Imperfect 2019 by Ernest Prakasa. This study aims to describe or represent and analyze symbolic violence against women which is illustrated in the film Imperfect and wants to know how the forms of symbolic violence are. This study uses a qualitative approach and data collection techniques through observation and interviews. There were six informants in this study, using purposive sampling and who watched the film Imperfect. The theory used is Norman Fairclough's critical discourse theory which is studied using three dimensions, namely text, discourse practice and socio-cultural practice. The results showed that in text analysis there were seven texts that represented symbolic violence against women. The seven texts have two dominations, namely the dominance of the female body shape and the dominance in the family. Then, through analysis of critical discourse practice, researchers see that symbolic violence against women occurs and is widely experienced by the community. The existence of symbolic violence in the film is also justified by the audience and this is also in accordance with the social conditions of the community.
Description: 102 Halaman
URI: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/18672
Appears in Collections:SP - Communication Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
178530040 - Riris Siregar - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography915.32 kBAdobe PDFView/Open
178530040 - Riris Siregar - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV1.01 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.