Peranan Camat Dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Pegawai Pada Kantor Camat Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara

Abstract

Camat Siborong-borong memiliki peranan yang sangat penting untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai karena Camat adalah merupakan pimpinan tertinggi di wilayah kecamatan. Keberhasilan Camat dalam menggerakkan orang lain yang dipim pinnya sangat tergantung pada cara Camat menciptakan motivasi di dalam diri setiap bawahannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peranan Camat dalam meningkatkan motivasi kerja dan apa yang menjadi faktor penghambat motivasi serta upaya yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi kerja. Adapun metode yang digunakan peneliti adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori peranan menurut Siagian yang meliputi tiga ind ikator yaitu Peranan yang Bersifat Interpersonal, Peranan Bersifat Informasional, Peranan Pengambilan Keputusan dan Peranan Pengawasan. Hasil penelitian menunjukkan peranan Camat Siborong-borong dalam meningkatkan m otivasi kerja adalah melalui pemberian motivasi secara materil dan non materil seperti, intensif dan bonus, pujian dan sanksi, pelaksanaan struktur organisasi yang baik, pembagian tugas dan tanggung jawab, pendidikan dan pelatihan. Dalam upaya pelaksanaan motivasi tersebut masih belum maksimal dimana Camat jarang memberikan intensif dan bonus hanya diberikan pada saat akhir tahun saja dan tidak adanya program pendidikan maupun pelatihan sehingga kurang termotivasinya pegawai. Untuk faktor penghambat dalam meningkatkan m otivasi adalah kurangnya fasilitas pendukung kerja, rendahnya tingkat pendidikan pegawai kecamatan. The Siborong-borong Camat has a very important role to increase employee motivation because the Camat is the highest leader in the sub-district area. The success of the Camat in mobilizing other people he leads is highly dependent on the way the Camat creates motivation in each of his subordinates. The purpose of this study was to find out how the Camat's role in increasing work motivation and what were the inhibiting factors of motivation and the efforts made to increase work motivation. The method used by the researcher is qualitative with data collection techniques through observation, interviews, and documentation. This research uses role theory according to Siagian which includes three indicators, namely Interpersonal Roles, Informational Roles, and Decision Making Roles. The results showed that the role of the Siborong-borong Camat in increasing work motivation was through the provision of material and non-material motivation such as incentives and bonuses, praise and sanctions, implementation of a good organizational structure, division of tasks and responsibilities, education and training. In an effort to implement the motivation, it is still not optimal where the Camat rarely provides incentives and bonuses are only given at the end of the year and there are no education or training programs so that employees are less motivated. For the inhibiting factors in increasing motivation are the lack of work support facilities, the low level of education of sub-district employees.