Analisis Kelayakan Usahatani Hidroponik Bayam(Amaranthustricolor) (Studi Kasus : Sufi Agrifarm, Di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan dan kelayakan usahatani hidroponik bayam dan apakah usahatani hidroponik bayam layak untuk diusahakan.Penelitian ini dilakukan dari bulan November sampai dengan Desember 2020.Penentuan lokasi penelitian ditentukan secara purposive (sengaja) karena mempertimbangkan dimana telah banyaknya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian.Populasi dalam penelitian yaitu usahatani hidroponik bayam Sufi Agrifarm, data yang digunakan adalah data primer.Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah, analisis pendapatan dan kelayakan, pada analisis kelayakan digunakan dengan rumus R/C B/C dan BEP (Break Even Point). Pendapatan usahatani hidroponik bayam adalah Rp25.153.166,67 /bulan. Nilai R/C Ratio usahatani hidroponik bayam 2,64> 1 dan B/C 1,64 > 1 dengan titik impas produksi bayam 171 kg < 450 kg dan titik impas harga bayam Rp34.104/Kg < Rp90.000 dan dapat dikatakan layak. This study aims to determine the income and feasibility of hydroponic spinach farming and whether spinach hydroponic farming is feasible. This research was conducted from November to December 2020. The location of the research was determined purposively because it took into account where there had been a lot of conversion of agricultural land to non-agriculture. The population in this research is Sufi Agrifarm's hydroponic spinach farming, the data used is primary data. The analysis used in this study is income and feasibility analysis, in the feasibility analysis used the formula R/C B/C and BEP (Break Even Point). Amaranth hydroponic farming income is Rp25.153.166,67/month. The value of R/C Ratio hydroponic farming of spinach 2.64 > 1 and B/C 1.64 > 1 with a break-even point of spinach production of 171 kg < 450 kg and a break-even point of Rp34.104/Kg < Rp90,000 and can be said to be decent.