Analisis Perbandingan Menggunakan Metode Topsis dan Waspas dalam Penentuan Karyawan Teladan

Abstract

CV. Multisindo Karya selaku industri konsultan teknologi data pada cara penentuan karyawan teladan saat ini masih menggunakan cara pemantauan langsung. Namun, proses ini dinilai belum efektif dan belum bisa mengakomodir terhadap hal-hal lain yang harusnya mendukung penilaian karyawan sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan dalam penilaian dan memperlambat proses penentuan karyawan teladan acuan sedang memakai cara kalkulasi sebagai buku petunjuk, cara ini pastinya menghabiskan durasi cukup lama. Proses penilaian dengan menggunakan beberapa kriteria yang digunakan yaitu , kriteria dalam penilaian karyawan seperti disiplin kerja, tanggung jawab, komunikasi dan kerjasama, pemahaman dan penguasaan pekerjaan, dan inisiatif. Kriteria-kriteria di atas yang nantinya akan dijadikan acuan untuk menentukan karyawan teladan dengan menggunakan perbandingan antara metode TOPSIS dan WASPAS. Oleh karena itu peneliti ingin memuat sistem pendukung keputusan untuk mempermudah dalam menentukan karyawan teladan dan, dibutuhkan sesuatu sistem yang terkomputerisasi guna memberikan keringanan untuk perusahaan. Dengan memakai metode Technique for order Performance by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) serta metode Weighted Aggregated Sum Product Assesment (WASPAS) penulis merancang suatu aplikasi yang dapat melaksanakan cara penentuan karyawan teladan dengan hasil yang dapat dibanding antara kedua tata cara. Bersumber pada hasil kalkulasi dari tata cara TOPSIS memberikan hasil Ira Astriani Saragih dengan angka TOPSIS Vi 0, 748, Serta menggunakan tata cara WASPAS memberikan hasil Ira Astriani Saragih dengan angka WASPAS Qi 0,960. Dan tingkat akurasi yang didapat metode TOPSIS ialah 49,67% dan WASPAS ialah 50,33%. determining exemplary employees is currently still using direct monitoring. However, this process is considered ineffective and has not been able to accommodate other matters that should support employee assessments so as to allow errors in the assessment and slow down the process of determining the reference model employees. The assessment process uses several criteria, namely, criteria in employee assessment such as work discipline, responsibility, communication and cooperation, understanding and mastery of work, and initiative. The criteria above will later be used as a reference for determining exemplary employees by using a comparison between the TOPSIS and WASPAS methods. Therefore, researchers want to load a decision support system to make it easier to determine exemplary employees and, it takes a computerized system to provide relief for the company. By using the Technique for order Performance by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) method and the Weighted Aggregated Sum Product Assessment (WASPAS) method, the author designs an application that can carry out the method of determining exemplary employees with comparable results between the two procedures. Based on the results of calculations from the TOPSIS procedure, Ira Astriani Saragih results with TOPSIS numbers V_(i )0, 748 , and using the WASPAS method gives Ira Astriani Saragih results with WASPAS numbers Q_(i )0.960. And the level of accuracy obtained by the TOPSIS method is 49.67% and WASPAS is 50.33%.