Tinjauan Yuridis Terhadap Penerapan Ganti Rugi atas Peristiwa Penelantaran Anak (Studi Putusan Nomor 754/Pdt.G/2020/Pn.Mdn)

Abstract

Anak terlantar adalah anak yang tidak mendapat asuhan orangtua sebab kondisi ekonomi dan sosial seperti Putusan Nomor 754/Pdt.G/2020/PN.Mdn seorang ibu kandung digugat atas penelantaran karena tidak menafkahi dan tak bertanggungjawab untuk merawat anaknya dengan baik. Permasalahan yang diajukan adalah : Pengaturan hukum terhadap perlindungan anak di Indonesia, Pertimbangan hakim dalam putusan Nomor 754 / Pdt.G /2020/PN.Mdn terhadap pemberian ganti rugi, Akibat hukum terhadap penerapan ganti rugi atas peristiwa penelantaran terhadap anak. Penelitian ini merupakan penelitian hukum yuridis normatif yang mempelajari norma hukum atau peraturan perundangundangan yang berkaitan dengan permasalahan ini. Sumber data dalam penulisan skripsi ini adalah data sekunder yang mencakup dokumen resmi, putusan Pengadilan Negeri Medan, kamus hukum, jurnal hukum, buku teks dan hasil penelitian yang berwujud laporan serta wawancara pada Majelis Hakim mengenai putusannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sang ibu digugat untuk membayar kerugian sebesar Rp.2.000.000.000. (Dua Milyard Rupiah) karena perbuatan sang ibu terbukti tidak memberikan nafkah pada anaknya untuk dapat hidup, tumbuh dan berkembang dengan baik. Pertimbangan hakim dalam Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor: 754/Pdt.G/2020/PN Mdn menyatakan bahwa sang ibu telah melakukan perbuatan melawan hukum dan terbukti di Persidangan. Berdasarkan penelitian ini penulis harap Pemerintah sebaiknya memberikan tindakan dan sanksi yang tegas pada orangtua yang menelantarkan anaknya, dan orang tua seharusnya memenuhi segala hak anak, dan Majelis Hakim seharusnya memerintahkan pembayaran ganti rugi dengan nominal lebih besar agar orangtua tidak menelantarkan anak. Abandoned children are the children who do not receive care from their parents due to unworthy economic and social, Based on the cases of Decision Number 754/Pdt.G/2020/PN.Mdn that a biological mother was sued by her biological child for abandonment because she did not provide a living and not responsible for guaranteeing her child right to grow properly. The problems were: the legal arrangement for child protection in Indonesia, The judge considerations in decision number 754/Pdt.G/2020/PN.Mdn on the provision of compensation, The legal consequences for the application of compensation for abandoned children.The research method used was normative juridical, namely reading up legal norms or statutory regulations relating to this problem. The source of data was secondary data such as official documents, decisions of the Medan District Court, legal dictionaries, legal journals, textbooks, and the reports of the research results, and interviews with the Panel of Judges regarding their decisions. The results explained that the mother was sued to pay material losses of Rp. 2,000,000,000 (Two Billion Rupiahs). The factor causing was the mother did not provide a living of her childrens to live, grow and develop. The judge’s considerations in the Medan District Court Decision Number: 754/Pdt.G/2020/PN Mdn claim the mother had committed an unlawful act had been proven in the court. Based on this research, the authors hoped the government should provide strict action and sanctions toward parents who abandoned their children, and parents should to fulfill all childrens rights, and the Panel of Judges should order the payment of compensation with a larger nominal so that parents do not abandon their children.