Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Harga Diri Pada Penderita Hiv/Aids Kepala Rumah Tangga Di Rs Bandung

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mengetahui secara empiris mengenai Hubungan Dukungan Keluarga dengan Harga Diri pada ODHA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita HIV/AIDS di RS Bandung Medan sebanyak 400 Orang.Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling, teknik ini dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan berdasarkan ciri-ciri tertentu (Sugiyono, 2005). Adapun ciri sampel adalah : Laki-laki yang sudah berkeluarga, Laki-laki yang berusia produktif, Usia sampel 28-45 Tahun. Untuk mengukur harga diri dalam penelitian ini menggunakan skala harga diri yang disusun berdasarkan aspek harga diri menurut Mahli & Reasoner (dalam Hartanto, dkk, 2005) yakni: Harga diri fisik (physically harga diri), Harga diri prestasi kerja (performance harga diri), dan Harga diri sosial (sosial harga diri). Dukungan keluarga dalam penelitian ini diukur berdasarkan Aspek-aspek dukungan keluarga menurut Gunarsa & Gunarsa (2012) : Memberi dukungan nyata, Memberi perhatian, Memberi kehangatan, dan Memberi kasih sayang dan perlindungan. Berdasarkan hasil analisis dengan metode analisis korelasi r Product Moment, diketahui bahwa ada adanya hubungan antara dukungan keluarga dengan harga diri, dimana rxy = 0.945 dengan signifikan p = 0.000 < 0,050. Dengan asumsi, asumsi semakin tinggi dukungan keluarga maka semakin tinggi harga diri dan sebaliknya semakin rendah dukungan keluarga maka semakin rendah harga diri. Koefisien determinan (r2) dari hubungan antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y adalah sebesar r2 = 0.893. Ini menunjukkan bahwa dukungan keluarga berkontribusi terhadap harga diri sebesar 89.3%. Berdasarkan hasil perhitungan nilai rata-rata hipotetik dan empirik dapat disimpulkan bahwa dukungan keluarga tergolong sangat rendah. Selanjutnya dapat disimpulkan juga bahwa harga diri tergolong rendah. This study aims to test and find out empirically about the relationship between family support and self-esteem in ODHA. This study uses a quantitative approach. The population in this study were people with HIV / AIDS at Bandung Hospital Medan as many as 400 people. The sampling technique in this study used the purposive sampling technique, this technique was carried out by taking cases or respondents who happened to be based on certain characteristics (Sugiyono, 2005). The characteristics of the sample are: Men who are married, Men of productive age, sample age is 28-45 years. To measure self-esteem in this study using a self-esteem scale which is based on aspects of self-esteem according to Mahli & Reasoner (in Hartanto, et al., 2005), namely: Physical self-esteem (physically self-esteem), Self-esteem of work performance (performance selfesteem), and Social self-esteem (social self-esteem). Family support in this study was measured based on aspects of family support according to Gunarsa & Gunarsa (2012): Giving real support, giving attention, giving warmth, and giving love and protection. Based on the results of the analysis using the r Product Moment correlation analysis method, it is known that there is a relationship between family support and self-esteem, where rxy = 0.945 with a significant p = 0.000 <0.050.