Pengaruh Penambahan Serat Polypropylene terhadap Kuat Tarik Belah Beton

Abstract

Nilai kuat tekan beton dengan kuat tariknya tidak berbanding lurus, setiap usaha perbaikan mutu beton kekuatan tekan hanya disertai oleh peningkatan kuat tarik berkisar antara 9 % - 15 % kuat tekannya. Nilai pastinya sulit diukur(Ir. Tri M. 2004). Dalam penelitian ini digunakan penambahan polypropylene fiber dengan panjang 50 mm dengan masing variasi sebesar 0 %, 0,3 %, 0,45 % dan 0.6 %. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa untuk campuran beton mutu normal dan mutu tinggi mempunyai dosis penambahan polypropylene efektif pada variasi 0,9 %. Peningkatan kuat tarik belah yang terjadi pada beton normal sebesar 15,8 % untuk umur 7 hari, begitu juga dengan umur 14 hari mengalami peningkatan sebesar 27,7 % dibandingkan beton tanpa fiber. Faktor air semen yang digunakan adalah 0,48, sedangkan metode yang digunakan dalam pencampuran beton menggunakan metode SNI. Untuk pengujian kuat tarik belah ini digunakan benda uji silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dengan umur pengujian pada 7 dan 14 hari. The value of the compressive strength of concrete and its tensile strength is not directly proportional, every effort to improve the quality of the compressive strength of concrete is only accompanied by an increase in tensile strength ranging from 9% - 15% of its compressive strength. The exact value is difficult to measure(Ir. Tri M. 2004). In this study, the addition of polypropylene fiber with a length of 50 mm was used with variations of 0%, 0.3%, 0.45% and 0.6% respectively. From the results of the study, it was found that for a mixture of normal and high-strength concrete, the effective dose of polypropylene was added at a variation of 0.9%. The increase in split tensile strength that occurs in normal concrete is 15.8% for the age of 7 days, as well as the age of 14 days has an increase of 27.7% compared to concrete without fiber. The water-cement factor used is 0.48, while the method used in mixing concrete uses the SNI method. For the split tensile strength test, a cylindrical specimen with a diameter of 15 cm and a height of 30 cm was used with a test age of 7 and 14 days.