LKP di Bah Butong Sumatera Utara Unit Usaha Teh PT. Perkebunan Nusantara IV

Abstract

Dari pembahasan yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dengan menggunakan metode Exploratory Data Analysis (EDA) penelitian ini telah berhasil menghasilkan dashboard berupa diagram batang (histogram), diagram garis (linier) dan diagram lingkaran (pie chart). 2. Hasil dari eksplorasi data produksi dapat diketahui bahwa pola hasil produksi pada bulan maret 2022 memiliki pola trend, cyclic, maupun seasonal dengan puncak hasil produksi jenis teh BF tertinggi terletak Grade I diminggu kelima tanggal 29 maret 2022 sebesar 4.668 kg sedangkan jenis teh BF dan BT merupakan jenis teh terendah hasil produksinya sebesar 0 kg selama satu musim pada Grade II. 3. Setelah dilakukan rata-rata pada hasil produksi teh hitam dapat diketahui bahwa jenis teh BOP selama di bulan maret 2022 cenderung lebih rendah dibandingkan dengan jenis-jenis teh lainnya. 4. Hasil analisis dari nilai rata-rata dapat diketahui bahwa jenis teh PLUFF merupakan basil produksi teh sangat jauh berbeda persentasenya dibandingkan dengan jenis teh pada Grade lain karena pada produksi Grade III hanya memiliki dua jenis teh yang dihasilkan. Dari analisis nilai rata-rata tersebut dapat diketahui bahwa jenis teh PLUFF memiliki persentase sebesar 65% atau 2174,5 kg.