Hubungan Antara Perilaku Agresif Dengan Kenakalan Remaja Di Kelurahan Kwala Begumit Binjai

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku agresif dengan kenakalan remaja di Kelurahan Kwala Begumit Binjai karena maraknya kenakalan remaja dizaman sekarang yang disebabkan oleh perilaku agresif yang terjadi pada remaja yang timbul akibat dari lingkungan keluarga, sekolah dan pergaulan. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 247 remaja di Kelurahan Kwala Begumit Binjai. teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling sehingga sampel dalam penelitian ini berjumlah 88 remaja yang melakukan kenakalan pada 1 tahun terakhir. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Skala perilaku agresif dan skala kenakalan remaja. Teknik analisis data menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Karl Pearson, dilihat dari nilai koefisien (Rxy) yang memiliki nilai 0,983 dengan p atau signifikansinya 0,000 < 0,050, yang artinya ada hubungan positif dan signifikan antara perilaku agresif dan skala kenakalan remaja di Kelurahan Kwala Begumit Binjai dengan nilai koefisien determinan (r2) yang memiliki nilai 0,931, dengan sumbangsih sebesar 93,1%. Dengan kata lain, hipotesis diterima. Perilaku agresif tergolong tinggi (mean empirik = 82,11 > mean hipotetik = 70 dimana selisih nya lebih dari bilang SD= 11,135), dan untuk kenakalan remaja tergolong tinggi (mean empirik = 89,52 > mean hipotetik = 75 dimana selisih nya lebih dari bilang SD = 10,003). This study aims to determine the relationship between aggressive behavior and juvenile delinquency in the Kwala Begumit Binjai Village because of the prevalence of juvenile delinquency nowadays which is caused by aggressive behavior that occurs in adolescents which arises as a result of the family, school and social environment. This research method uses quantitative methods. The population in this study were 247 teenagers in the Kwala Begumit Binjai Village. The sampling technique in this study used a purposive sampling technique so that the sample in this study was 88 teenagers who had committed delinquency in the last 1 year. The data collection method in this study used an aggressive behavior scale and a juvenile delinquency scale. The data analysis technique uses the Product Moment correlation technique from Karl Pearson, seen from the coefficient value (Rxy) which has a value of 0.983 with p or a significance of 0.000 <0.050, which means that there is a positive and significant relationship between aggressive behavior and the scale of juvenile delinquency in Kwala Begumit Binjai Village with a determinant coefficient value (r2) which has a value of 0.931, with a contribution of 93.1%. In other words, the hypothesis is accepted. Aggressive behavior is high (empirical mean = 82.11 > hypothetical mean = 70 where the difference is more than SD = 11.135), and juvenile delinquency is high (empirical mean = 89.52 > hypothetical mean = 75 where the difference is more than say SD = 10.003).