Analisis Pendapatan Uaha Tani Kentang Di Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun (Studi Kasus : Desa Saribudolok Kecamatan Silimakuta)

Abstract

Penelitian yang berjudul “Analisis Pendapatan Usahatani Kentang Di Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun (Studi Kasus: Desa Saribudolok, Kecamatan Silimakuta)” Permasalahan di sektor pertanian selalu terjadi, terutama masalah peningkatan pendapatan yang menitikberatkan pada masalah produksi hasil pertanian khususnya tanaman kentang. Di kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun merupakan daerah yang memiliki komoditas unggulan tanaman kentang. Masih ada kendala yang dihadapi, terutama ketersediaan bibit unggul yang belum memenuhi standarisasi, pupuk yang belum terpenuhi, dan keterbatasan tenaga kerja. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui berapa besar produksi usahatani kentang di Desa Saribudolok Kecamatan Silimakuta. 2) Untuk mengetahui berapa besar penerimaan usahatani kentang di Desa Saribudolok Kecamatan Silimakuta. Dan 3) Untuk mengetahui berapa besar pendapatan usahatani kentang di Desa Saribudolok Kecamatan Silimakuta. Desa Saribudolok merupakan salah satu Desa di Kecamatan Silimakuta.Usahatani kentang merupakan sumber mata pencaharian utama di Desa Saribudolok, meskipun harga kentang berfluktuasi dari tahun ke tahun, dan biaya sarana produksi yang tinggi khususnya untuk pembelian pupuk dan pestisida. Namun petani enggan meninggalkan usahatani kentang karena dulunya tanaman kentang merupakan tanaman primadona di daerah tersebut. Dari total populasi sebanyak 200 orang, maka jumlah sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini sebanyak 36 responden. Cara menentukan jumlah sampel dari suatu populasi peneliti menggunakan rumus slovin. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diberikan kepada masing-masing responden yang hasilnya dapat ditabulasikan. Metode yang digunakan adalah analisis Pendapatan dengan rumus Pd= TR-TC. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa besaran pendapatan usahatani petani kentang di Desa Saribudolok, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun dengan total rata-rata penerimaan (TC) sebesar Rp 20.205.500 sedangkan total rata-rata biaya (TC) sebesar Rp 11.648.028. hal ini besaran biaya pendapatan yang di dapat sebesar Rp 8.557.472/Petani. The research entitled "Analysis of Potato Farming Income in Silimakuta District, Simalungun Regency (Case Study: Saribudolok Village, Silimakuta District)" Problems in the agricultural sector always occur, especially the problem of increasing income which focuses on problems of agricultural production, especially potato plants. In the Silimakuta sub-district, Simalungun Regency is an area that has superior potato crop commodities. There are still obstacles to face, especially the availability of superior seeds that have not met standardization, fertilizers that have not been met, and limited manpower. The aims of this study were: 1) To find out how much the production of potato farming is in Saribudolok Village, Silimakuta District. 2) To find out how much the income of potato farming in Saribudolok Village, Silimakuta District. And 3) To find out how much the income of potato farming is in Saribudolok Village, Silimakuta District. Saribudolok Village is one of the villages in Silimakuta District. Potato farming is the main source of livelihood in Saribudolok Village, although potato prices fluctuate from year to year, and production costs are high, especially for the purchase of fertilizers and pesticides. However, farmers are reluctant to leave potato farming because previously potato plants were the prima donna in the area. From a total population of 200 people, the number of samples to be examined in this study were 36 respondents. How to determine the number of samples from a research population using the slovin formula. The data collection technique uses a questionnaire given to each respondent whose results can be tabulated. The method used is income analysis with the formula Pd = TR-TC. Based on the results of research conducted, the amount of farming income of potato farmers in Saribudolok Village, Silimakuta District, Simalungun Regency with an average total revenue (TC) of Rp 20,205,500 while the average total cost (TC) is Rp 11,648,028. this is the amount of the cost of income that can be Rp 8,557,472/Farmers.