Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/1968
Title: Kenakalan Remaja Ditinjau dari Pola Asuh Orangtua di Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Anak Kelas II A Tanjung Gusta Medan
Authors: Panjaitan, Elsa
Keywords: kenakalan remaja;pola asuh orang tua;narapidana
Issue Date: 2015
Publisher: Universitas Medan Area
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kenakalan remaja ditinjau dari pola suh orangtua pada narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Tanjung Gusta Medan. Berdasarkan penjabaran pada bab landasan teori, maka diajukan hipotesis penelitian yang berbunyi: Terdapat perbedaan kenakalan remaja ditinjau dari pola asuh orangtua. Diasumsikan remaja yang diasuh dengan pola demokratis, kenakalannya lebih rendah jika dibandingkan dengan remaja yang diasuh dengan pola asuh otoriter dan juga permisif. Berdasarkan analisis data yang menggunakan Analisis Varians 1 Jalur, didapatkan hasil-hasil sebagai berikut: 1). Terdapat perbedaan kenakalan remaja yang sangat signifikan antara narapidana yang diasuh dengan pola asuh otoriter dengan pola asuh demokratis dan permisif. Hasil ini diketahui dengan melihat nilai atau koefisien perbedaan Anava F = 100,293 dengan koefisien signifikansi 0,000. Hal ini berarti nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari 0,010. Dengan demikian maka hipotesis yang diajukan yang berbunyi ada perbedaan kenakalan remaja antara narapidana yang diasuh dengan pola asuh otoriter dengan pola asuh demokratis dan permisif, diterima. 2). Diketahui bahwa narapidana yang diasuh dengan pola asuh demokratis memiliki perilaku agresif yang lebih rendah dengan nilai rata-rata 64,142 dibandingkan dengan narapidana yang diasuh dengan pola asuh otoriter dengan nilai rata-rata 75,666 dan narapidana yang diasuh dengan pola asuh permisif dengan nilai rata-rata 74,108. Secara umum diketahui kenakalan remaja para narapidana yang tengah menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Anak di Tanjung Gusta Medan, berada pada kategori rendah, sebab mean empirik (70,009) selisihnya dengan mean hipotetik (87,5) melebihi bilangan SD yakni 6,578
URI: http://hdl.handle.net/123456789/1968
Appears in Collections:SP - Psychology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
098600239_file1.pdfCover142.47 kBAdobe PDFView/Open
098600239_file2.pdfAbstract58.32 kBAdobe PDFView/Open
098600239_file3.pdfIntroduction54.38 kBAdobe PDFView/Open
098600239_file4.pdfChapter I77.81 kBAdobe PDFView/Open
098600239_file5.pdfChapter II114.4 kBAdobe PDFView/Open
098600239_file6.pdfChapter III76.49 kBAdobe PDFView/Open
098600239_file8.pdfReference108.61 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.